> >

Di Tengah Ketegangan, Belarusia Nyatakan Perlu Punya Sistem Peluru Kendali Iskander M Buatan Rusia

Kompas dunia | 14 November 2021, 11:22 WIB
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kiri) dan Vladimir Putin (kanan). Lukashenko mengatakan kepada majalah Pertahanan Nasional, ia membutuhkan sistem rudal balistik bergerak Iskander, yang memiliki jangkauan hingga 500 kilometer dan dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir. (Sumber: AP Photo)

9K720 Iskander adalah sistem rudal balistik jarak pendek bergerak yang diproduksi dan digunakan oleh militer Rusia.

Iskander memiliki beberapa hulu ledak konvensional yang berbeda, termasuk hulu ledak munisi tandan, hulu ledak bahan bakar-udara yang ditingkatkan, hulu ledak fragmentasi eksplosif tinggi, penetrator bumi untuk penghancur bunker dan perangkat pulsa elektromagnetik untuk misi anti-radar.

Rudal itu juga dapat membawa hulu ledak nuklir.

Rudal balistik Iskander lebih unggul dari pendahulunya, Oka. Sistem peluru kendali Iskander-M adalah peluru kendali dengan dua propelan padat, satu tahap peluncuran, model 9M723K1.

Masing-masing dikendalikan di seluruh jalur penerbangan dan dilengkapi dengan hulu ledak yang tak terpisahkan.

Setiap rudal sejak di kendaraan peluncuran dapat ditargetkan secara independen dalam hitungan detik.

Mobilitas platform peluncuran Iskander membuat peluncuran sulit dicegah.

Target dapat ditemukan tidak hanya oleh satelit dan pesawat tetapi juga oleh pusat intelijen konvensional, oleh pembidik artileri, atau dari foto udara yang dipindai ke komputer.

Rudal dapat ditargetkan ulang selama penerbangan jika melibatkan target yang bergerak.

Fitur unik lain dari Iskander-M adalah hulu ledak yang dipandu secara optik dan transmisi radio terenkripsi, termasuk seperti yang berasal dari AWACS atau UAV.

Sistem panduan elektro-optik menyediakan kemampuan self-homing, atau mengejar target yang dapat berpindah.

Komputer on-board rudal menerima gambar target, kemudian mengunci target dengan penglihatannya dan turun ke arahnya dengan kecepatan supersonik.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU