> >

Bantah Sabotase KTT Iklim COP26, Arab Saudi: Itu Bohong!

Kompas dunia | 12 November 2021, 02:05 WIB
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman Al Saud membantah tudingan yang menyebut bahwa negaranya berupaya menyabotase KTT Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, Rabu (10/11/2021). (Sumber: AP Photo/Alberto Pezzali)

GLASGOW, KOMPAS.TV – Arab Saudi membantah banyaknya tudingan miring yang menyebut bahwa negara produsen minyak terbesar dunia itu tengah berupaya untuk menyabotase KTT Iklim COP26 di Glasgow. 

“Apa yang Anda dengar adalah tuduhan palsu, fitnah, kebohongan,” tutur Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman Al Saud pada pekan ini di Glasgow, Skotlandia seperti dilansir Associated Press, Kamis (11/11/2021).

Dia menanggapi pertanyaan para jurnalis yang mendesak responsnya atas klaim bahwa para negosiator Arab Saudi tengah berupaya menjegal langkah-langkah imenangani perubahan iklim yang akan mengancam permintaan minyak.

“Kami tengah bekerja sama dengan pemimpin KTT COP26 dan pihak-pihak lainnya,” imbuh Pangeran Abdulaziz.

Baca Juga: Lama Tidak Turun Hujan, Kerajaan Arab Saudi Gelar Salat Minta Hujan dan Minta Warga Tobat

Para negosiator dari sekitar 200 negara tengah bekerja untuk menentukan konsensus terkait langkah selanjutnya untuk memangkas emisi bahan bakar dari fosil dan memerangi perubahan iklim.

Tim Arab Saudi di Glasgow telah mengajukan beragam proposal berisi mulai dari seruan untuk menghentikan negosiasi hingga serangkaian upaya kompleks untuk memecah-belah faksi negara-negara, seperti dugaan para veteran negosiasi iklim.

Tujuannya, menghentikan kesepakatan langkah-langkah dunia untuk berpaling dari batu bara, gas dan minyak.

Partisipasi Arab Saudi dalam KTT itu sendiri dianggap aneh. Lantaran, Saudi merupakan kerajaan yang telah makmur dan berkuasa berkat minyak, tapi terlibat dalam negosiasi yang intinya adalah mengurangi konsumsi minyak dan bahan bakar fosil lainnya. 

Baca Juga: Setelah Punya Pantai Bikini dan Kafe untuk Anjing, Halloween Juga Dirayakan di Arab Saudi

Seraya berjanji bergabung dalam upaya memangkas emisi, para pemimpin Saudi juga menegaskan bahwa mereka tetap akan memompa dan menjual minyak mereka selama permintaan masih ada. 

Kendati berupaya mendiversifikasi ekonomi, minyak tetap menjadi penyokong lebih dari separuh pendapatan Arab Saudi, dan menjaga kerajaan dan keluarga kerajaan tetap stabil.

Sekitar setengah pekerja Saudi masih bekerja di sektor publik, dan gaji mereka sebagian besar dibayar dengan minyak.

Tak secepat negara-negara lain, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mengumumkan di Glasgow bahwa kerajaannya akan mencapai nol emisi karbon pada 2060.

Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Komitmen Nol Emisi Karbon pada Tahun 2060
 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU