> >

Taliban Desak Mantan Pilot Tempur Angkatan Udara Afghanistan Tetap Tinggal dan Layani Negara

Kompas dunia | 11 November 2021, 01:35 WIB
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, Taliban mendesak jajaran mantan pilot militer Afghanistan untuk tetap berada di negara itu, dengan mengatakan mereka dilindungi oleh amnesti nasional dan tidak akan menghadapi penangkapan. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)

Media Tajik melaporkan secara keseluruhan, 191 warga Afghanistan, termasuk 143 pilot, diterbangkan ke Uni Emirat Arab.

Ditanya tentang pengangkutan udara, Mujahid mengatakan Afghanistan membutuhkan pilot dan semuanya dimaafkan.

“Pesan saya, tidak ada masalah keamanan bagi mereka (pilot Afghanistan) di Afghanistan, tidak ada rencana untuk menangkap mereka, amnesti nasional sudah diumumkan,” katanya.

Dia mengatakan para pilot, baik di militer atau dalam penerbangan sipil, “dapat melayani negara mereka.”

“Sangat disesalkan sejumlah pilot telah pergi, atau berencana pergi (dari Afghanistan),” tambahnya.

Baca Juga: Taliban Lantik 43 Pejabat Afghanistan, Mulai Gubernur hingga Kepala Polisi

Pasukan khusus Taliban berjaga di luar Bandara Internasional Hamid Karzai. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Taliban mendesak jajaran mantan pilot militer Afghanistan untuk tetap berada di negara itu, dengan mengatakan mereka dilindungi oleh amnesti nasional dan tidak akan menghadapi penangkapan.  (Sumber: Associated Press)

Secara terpisah, juru bicara dinas intelijen Taliban mengatakan pada konferensi pers, badan tersebut telah menangkap hampir 600 anggota kelompok militan Negara Islam ISIS Khorasan sehubungan dengan serangan kekerasan selama tiga bulan terakhir.

Juru bicara Intelijen Afghanistan, Khalil Hamraz, mengatakan, di antara para tahanan terdapat tokoh-tokoh kunci ISIS, termasuk penyedia dana keuangan.

Setidaknya 33 anggota ISIS tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Taliban, katanya. Dia mengatakan beberapa mobil yang dilengkapi dengan bahan peledak dan rompi bunuh diri disita sebelum bisa diledakkan.

Negara Islam adalah musuh Taliban. Kedua kelompok berbagi interpretasi garis keras Islam dan selama bertahun-tahun terlibat dalam beberapa taktik kekerasan yang sama, seperti bom bunuh diri.

Namun, Taliban berfokus pada merebut kendali Afghanistan, sementara IS menganut jihad global.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU