> >

Luncurkan Parfum Beraroma Manisnya Sosialisme, Partai Sayap Kiri India Berkampanye Bujuk Pemilih

Kompas dunia | 10 November 2021, 21:53 WIB
Partai sayap kiri India, Partai Samajwadi, meluncurkan parfum yang kental beraroma manisnya cinta dan sosialisme, berupaya membujuk rayu pemilih dan menumbangkan dominasi Partai BJP atau Bharatiya Janata Party dari PM Narendra Modi (Sumber: Straits Times)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Sebuah partai oposisi sayap kiri India dalam kampanye politik menjelang musim pemilu tahun 2022,   meluncurkan parfum berjargon apa yang disebutnya "manisnya aroma persaudaraan, cinta dan sosialisme" yang akan "mengakhiri kebencian", seperti dilansir Straits Times, Selasa, (10/11/2021). 

Produk tersebut diresmikan pada hari Selasa (09/11/2021) oleh Partai Samajwadi dengan harapan dapat membujuk rayu pemilih dalam pemilihan pada awal 2022 di negara bagian utara Uttar Pradesh.

Pushpraj Jain, anggota parlemen negara bagian dari partai tersebut mengatakan butuh "22 wewangian alami", yang mereferensi pemungutan suara tahun 2022, untuk mengembangkan aroma sosialisme tersebut.

"Ketika Anda menggunakannya, kemarahan dan kebencian di udara akan dikalahkan. Kami juga akan menyiapkan aroma lain dengan 24 wewangian alami (untuk pemilihan nasional 2024)," kata Jain.

Wewangian ini hadir dalam botol dalam warna merah dan hijau sesuai warna partai, yang diembos dengan logo sepeda jengki yang melambangkan kaum pekerja.

Pemimpin partai Akhilesh Yadav berharap peluncuran parfum itu akan membantu menggulingkan Partai Bharatiya Janata Party (BJP) dibawah pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi di negara bagian besar yang paling padat penduduknya di India dengan populasi sekitar 230 juta orang.

Baca Juga: Festival Pameran Dagang Unta di India Utara Kembali Digelar setelah Tutup akibat Pandemi Covid-19

Partai sayap kiri India, Partai Samajwadi, meluncurkan parfum yang kental beraroma manisnya cinta dan sosialisme, berupaya membujuk rayu pemilih dan menumbangkan dominasi Partai BJP atau Bharatiya Janata Party dari PM Narendra Modi (Sumber: Free Press Journal)

Negara bagian itu dikuasai BJP sejak 2017 di bawah biksu Hindu Yogi Adityanath yang kerap berjubah safron, seorang garis keras yang dikenal karena retorikanya yang menghasut terhadap Muslim.

Adityanath, 49 tahun, dapat memperkuat klaimnya sebagai calon penerus Modi yang berusia 71 tahun jika dia mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan tahun depan, yang kemungkinan akan diadakan pada Februari atau Maret.

Populasi besar Uttar Pradesh menjadikannya medan pertempuran politik utama. Di sana dan di negara bagian lain, politisi dan partai menggunakan semua jenis pemberian gratis dan bahkan memberi uang tunai untuk memenangkan pemilih.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU