Krisis di Perbatasan Belarusia-Polandia Memanas, Ribuan Migran Terjebak, Politisi Saling Tuduh
Kompas dunia | 10 November 2021, 19:43 WIBSementara itu, Rusia membantah tudingan keterlibatannya dalam krisis migran di perbatasan Belarusia-Polandia. Moskow menuduh bahwa kebijakan Warsawa lah yang menimbulkan krisis.
“Siapakah yang membuat krisis ini, membangun pagar dengan kawat berduri dan mengonsentrasikan tentara di perbatasan?” kata Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia.
Baca Juga: Perahu Migran Tenggelam, Tiga Anak dan Satu Perempuan Dewasa Tewas
Nebenzia menambahkan bahwa sejatinya UE semata tidak mau menerima migran. Ia meminta UE dan Polandia berhenti berlagak “tidak bersalah”.
Tuduhan Polandia kepada Belarusia dan Rusia pun diprotes Minsk. Kementerian Pertahanan Belarusia memanggil atase militer Polandia untuk menyampaikan protes.
Belarusia juga menyorot konsentrasi tentara Polandia di perbatasan. Minsk menyebut Warsawa tidak mematuhi aturan internasional yang mensyaratkan pengamat Belarusia diundang untuk pengerahan lebih dari 6.000 pasukan di perbatasan.
Alexander Lukashenko bahkan mengancam bahwa krisis perbatasan bisa berujung konflik terbuka. Berbicara di televisi pemerintah Belarusia, presiden 67 tahun itu mengutuk Polandia dan UE.
Lukashenko memprotes tuduhan “perang hibrida” dari UE, lalu menambahkan, “Dan kamu, keparat, orang-orang gila ingin saya melindungimu dari migran?”.
“Saya khawatir konfrontasi di perbatasan akibat migran bisa berujung pada fase aktif. Ini adalah lahan provokasi. Semua provokasi dimungkinkan,” tambahnya.
Sementara itu, Rusia menyalahkan Barat yang dituduh menyebabkan migrasi dengan perang di Afrika dan Timur Tegah.
Polandia memperkirakan terdapat 3.000 hingga 4.000 migran di perbatasan. Mereka dibuatkan kamp pengungsian sementara dan dilaporkan dalam kondisi memprihatinkan.
Baca Juga: Kecelakaan di Laut Yunani Tewaskan Empat Migran Anak-Anak
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press