> >

Museum Holocaust AS: Penindasan China Terhadap Muslim Uyghur Makin Meningkat

Kompas dunia | 10 November 2021, 04:52 WIB
Demonstran memprotes Partai Komunis China atas kekerasan yang dilakukan kepada muslim Uyghur di depan Kedutaan China di London, Inggris, 1 Oktober 2021. Dalam laporan terbaru yang dibuat Museum Peringatan Holocaust AS, disebutkan bahwa kekerasan terhadap muslim Uyghur semakin meningkat. (Sumber: Associated Press)

"Kerusakan yang ditimbulkan pada individu, keluarga, dan komunitas Uyghur telah meninggalkan bekas luka fisik dan emosional yang dalam. Trauma dari kekejaman ini akan membahayakan generasi muda Uyghur," kata Naomi Kikoler , Direktur Museum Simon-Skjodt Center for the Prevention of Genocide.

Kikoler mengatakan laporan setebal 59 halaman yang berjudul 'To Make Us Slowly Disappear: The Chinese Government’s Assault on the Uyghurs'  harus menjadi peringatan bagi masyarakat internasional dan meningkatkan tekanan pada Beijing untuk menghentikan penindasan di Xinjiang.

Baca Juga: China Bantah Klaim Mantan Menlu AS Tentang Genosida di Uyghur

China telah mengatakan bahwa tuduhan pelanggaran hak adalah kebohongan.

Bulan lalu, Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun menyerang sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh 43 negara yang mengutuk penyiksaan dan penindasan yang dilaporkan terhadap orang Uyghur dan minoritas agama dan etnis lainnya di Xinjiang.

Zhang mengecam bahwa pernyataan itu adalah tuduhan tak berdasar dan kebohongan yang tidak berdasar.

Ia kemudian menuduh Amerika Serikat dan negara-negara penandatangan lainnya telah meracuni suasana kerja sama dan menggunakan hak asasi manusia sebagai dalih untuk manuver politik untuk memprovokasi.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU