> >

Demi Kurangi Polusi dan Kemacetan, Hanoi Luncurkan Jalur Kereta Komuter Perkotaan Pertamanya

Kompas dunia | 6 November 2021, 16:19 WIB
Sebuah kereta keluar dari stasiun Cat Linh, di dekat pusat Hanoi, Vietnam, untuk memulai perjalanan 13 km menuju timur kota yang padat penduduk itu. Hanoi, Sabtu (6/11/2021), meresmikan jalur kereta komuter perkotaan pertamanya. (Sumber: Straits Times via AFP)

HANOI, KOMPAS.TV - Hanoi, Sabtu (6/11/2021), meresmikan jalur kereta komuter perkotaan pertamanya sebagai bagian dari upaya untuk menekan kepadatan lalu lintas dan polusi yang telah lama mengganggu ibu kota Vietnam tersebut. Lebih dari 5 juta sepeda motor berlalu lalang di Hanoi.

Seperti dilansir Straits Times yang mengutip AFP, setelah bertahun-tahun tertunda dengan biaya konstruksi hampir dua kali lipat, sebuah kereta api keluar dari stasiun Cat Linh, dekat dengan pusat kota, untuk memulai perjalanan 13 km menuju timur Hanoi yang padat penduduk.

"Saya memutuskan untuk mencoba ini karena saya penasaran," kata Nguyen Thi Thu di dalam gerbong kereta buatan China yang dipadati penumpang.

"Saya sangat senang bisa berkendara setelah semua penundaan."

Penumpang lain muncul lebih awal untuk berpose di depan kereta baru yang mengilap, sementara anak-anak kecil di dalam kereta menatap heran dari jendela besar ke arah cakrawala Hanoi saat melintas.

Hanoi yang berpenduduk sembilan juta orang terkenal karena kepadatan populasi sepeda motornya yang membahayakan pejalan kaki dan menghasilkan polusi udara.

Menurut kepolisian Hanoi, jumlah sepeda motor di jalan melonjak dari 2 juta pada 2008 menjadi 5,7 juta unit tahun lalu.

Jumlah mobil juga meroket pada periode yang sama, dari 185.000 menjadi 700.000 unit.

Baca Juga: Vietnam Awal 2022 Ekspor Perdana Mobil Listrik Nasional ke Amerika Serikat dan Eropa

Hanoi, Sabtu (6/11/2021), meresmikan jalur kereta api perkotaan pertamanya. Ibu kota Vietnam itu adalah kota dengan lebih dari lima juta sepeda motor. (Sumber: VN Express International Newspaper)

Penduduk Hanoi sering menghabiskan berjam-jam terjebak dalam antrean, dengan sedikit warga yang memilih untuk naik bus, satu-satunya pilihan transportasi umum yang tersedia sampai sekarang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times/AFP


TERBARU