> >

Kebrutalan Ekstrem , Laporan PBB Sorot Berbagai Kejahatan Perang di Ethiopia

Kompas dunia | 3 November 2021, 22:10 WIB
Seorang bocah Ethiopia dirawat karena malnutrisi di rumah sakit di Mekele, Tigray. Blokade menyebabkan bantuan kemanusiaan termasuk obat-obatan tidak bisa mencapai Tigary. Foto diambil pad 28 September 2021. (Sumber: Tanpa kredit/Associated Press)

Investigasi juga menemukan lebih dari 1.300 kasus perkosaan. Namun, mengingat keterbatasan sumber dan akses, jumlah aslinya diperkirakan jauh lebih banyak.

“Konflik Tigray ditandai dengan kebrutalan ekstrem. Skala dan kegentingan pelanggaran dan pelecehan yang kami dokumentasikan menegaskan perlunya para pelaku diadili,” kata Komisaris Tinggi OHCHR Michelle Bachelet dikutip Associated Press.

Laporan ini gagal mengetahui lebih jauh keterlibatan pasukan Ethiopia dan Eritrea dalam kejahatan terhadap kemanusiaan. Meskipun demikian, Bachelet menyebut dua kekuatan militer itu “terlibat”.

“Saya berani mengatakan bahwa banyak pelanggaran hak asasi manusia (dalam perang saudara Ethiopia) terkait dengan pasukan Ethiopia dan Eritrea,” kata Bachelet.

Ia menambahkan, terdapat dugaan kuat bahwa banyak kekerasan berbasis kebencian etnis.

Perang saudara Ethiopia meletus pada 3 November 2020 dan telah menewaskan ribuan orang. Kondisi makin runyam ketika pasukan Eritrea diizinkan turut memerangi pemberontak Tigray.

Sejak konflik, etnis Tigray di Ethiopia melaporkan berbagai penangkapan di luar hukum dan pemerkosaan.

Selain memaksa ribuan orang kehilangan tempat tinggal, kamp pengungsian warga Tigray juga dilaporkan terisolasi.

Pemerintah Ethiopia memblokir akses komunikasi dan bantuan kemanusiaan ke Tigray. Perampasan dan penghancuran areal pertanian pun membuat pengungsi Tigray terancam kelaparan.

Sejumlah pihak menduga blokade bantuan kemanusiaan disengaja pemerintah untuk menimbulkan kelaparan sebagai “senjata perang”. Namun, laporan PBB gagal mengonfirmasi adanya “kesengajaan” untuk menimbulkan kelaparan.

Baca Juga: Diintimidasi Militer Ethiopia dengan Serangan Udara, Pesawat PBB Batal Mendarat

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU