Ditekan AS Soal Program Nuklir, Iran: Sudahi Omong Kosongmu dan Segera Cabut Sanksi
Kompas dunia | 1 November 2021, 21:15 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Iran menjawab tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa Teheran enggan melanjutkan perundingan mengenai pengendalian program nuklir. Iran menuding bahwa AS lah yang justru menjadi penghambat negosiasi ini.
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Senin (1/11/2021).
“Normal bagi Teheran untuk tak memikirkan dialog dalam bentuk apa pun dengan Washington sampai realitas di lapangan berubah,” kata Khatibzadeh sebagaimana dikutip media Iran yang terafiliasi dengan pemerintah, Press TV.
Realitas yang dirujuk Khatibzadeh adalah penegakan sanksi AS terhadap Iran. Menurutnya, Teheran tidak mau bernegosiasi jika sanksi-sanksi itu tidak dicabut.
Baca Juga: Di KTT G20, Biden dan Trio Eropa Mlipir Bahas Nuklir Iran
Juru bicara itu menyebut perjanjian non-proliferasi nuklir di Wina, Austria, yakni Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) pada 2015 juga memuat komitmen balik dari AS.
Perjanjian itu mencabut sanksi-sanksi yang diberlakukan terhadap Iran. Namun, setelah pemerintahan Donald Trump keluar dari JCPOA pada 2018, AS kembali memberlakukan sanksi ke Teheran.
“Kami sudah mendengar cukup omong kosong. Kami menunggu aksi yang sudah tertunda selama berbulan-bulan,” kata Khatibzadeh.
Sementara itu, suksesor Trump, Joe Biden, meminta komitmen Teheran terlebih dulu sebelum mencabut sanksi.
Di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berakhir akhir pekan lalu, sejumlah pemimpin termasuk Biden, PM Inggris Raya Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Angela Merkel merilis pernyataan bersama menanggapi program nuklir Iran.
Pernyataan itu mendesak pemerintahan Presiden Ebrahim Raisi untuk menyambut tawaran negosiasi kembali mematuhi JCPOA demi “menghindari eskalasi berbahaya”.
“Kembali mematuhi JCPOA akan menimbulkan pencabutan sanksi yang berdampak panjang bagi pertumbuhan ekonomi Iran. Ini hanya mungkin jika Iran mengubah haluan,” tulis pernyataan bersama tersebut.
Selain AS dan negara-negara Eropa Barat, Israel juga menekan Iran soal negosiasi nuklir. Bahkan, Tel Aviv dilaporkan telah melatih serangan udara untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.
Baca Juga: Jika Perjanjian Nuklir Tak Tercapai, Israel Didesak Bombardir Iran per Akhir 2021
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV