India Uji Peluru Kendali Balistik Hulu Ledak Nuklir Berdaya Jangkau 5.000km
Kompas dunia | 28 Oktober 2021, 15:41 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - India melakukan uji tembak rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir hingga 5.000 km, kata Kementerian Pertahanan India, dalam apa yang disebut media sebagai "kode keras" bagi China karena keduanya saat ini terkunci dalam sengketa perbatasan, seperti dilansir Straits Times, Kamis, (28/10/2021)
Peluru kendali Agni-5 berdaya jangkau 5.000km itu meluncur dari Pulau Abdul Kalam di lepas pantai timur India hari Rabu malam (27/10/2021) dan jatuh ke Teluk Benggala.
"Uji coba yang berhasil ... sejalan dengan kebijakan yang dinyatakan India untuk memiliki 'pencegahan minimum yang kredibel' yang mendasari komitmen India 'Bukan Penggunaan Pertama' (senjata nuklir)," kata pernyataan Kementerian Pertahanan India.
Peluru kendali setinggi 17 meter itu sebelumnya sudah pernah beberapa kali diuji tetapi tidak pada malam hari, dan media lokal mengatakan waktu uji coba tersebut bertujuan untuk mengirim sinyal ke Beijing.
Ketegangan dengan China meningkat sejak 20 tentara India tewas dalam bentrokan di perbatasan Himalaya yang disengketakan pada Juni tahun lalu.
Dua negera tetangga yang masing-masing bersenjata nuklir itu memperkuat perbatasan dengan puluhan ribu tentara tambahan semenjak bentrokan.
India beberapa tahun terakhir memperdalam kerja sama pertahanan dengan negara-negara Barat, termasuk dalam aliansi Quad dengan Amerika Serikat, Jepang dan Australia.
Baca Juga: KTT Quad di Amerika Serikat Hasilkan Desakan Agar Indo-Pasifik Tetap Bebas dan Terbuka
New Delhi juga merupakan pembeli utama perangkat keras militer Rusia, dan memesan sistem pertahanan rudal S-400 Moskow meskipun ada ancaman sanksi AS atas kesepakatan senilai 5,4 miliar dollar tersebut.
The Financial Times melaporkan bulan ini bahwa China melakukan uji coba rudal hipersonik yang mengelilingi bumi pada orbit rendah sebelum turun menuju sasaran.
Beijing membantah laporan itu, bersikeras itu adalah uji rutin kendaraan luar angkasa yang dapat digunakan kembali.
Hipersonik adalah perbatasan baru dalam teknologi peluru kendali, karena mereka terbang lebih rendah dan lebih sulit dideteksi daripada rudal balistik, dapat mencapai target lebih cepat, dan dapat bermanuver.
Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan Korea Utara semuanya sudah pernah menguji rudal hipersonik dan beberapa lainnya sedang mengembangkan teknologi tersebut - termasuk, dilaporkan, India.
Menurut Times of India, New Delhi sedang bekerja untuk memungkinkan Agni-5 membawa beberapa hulu ledak nuklir sekaligus sehingga mereka dapat berpisah dan mencapai target yang berbeda.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Straits Times