Presiden Taiwan Akui Tentara AS Ada di Negaranya, Sebut Tekanan China Kian Besar
Kompas dunia | 28 Oktober 2021, 12:09 WIBTsai sendiri mengakui bahwa adanya pasukan AS yang melatih tentara Taiwan, tetapi ia menegaskan tak sebanyak yang dikira banyak orang.
Baca Juga: Biden Sebut AS akan Bantu Taiwan, China Bersumpah Tak Mau Kompromi
“Kami memiliki jangkauan luas kerja sama dengan AS untuk meningkatkan kemampuan pertahanan,” tuturnya.
Tsai pun menegaskan bahwa Taiwan yang berjarak 200 km dari China, adalah mercusuar demokrasi yang pelu dipertahankan demi menegakkan keyakinan seluruh dunia akan nilai-nilai demokrasi.
Menurutnya hal itu yang akan terkubur jika ancaman China semakin berbahaya.
“Ini adalah pulau dengan 23 juta rakyat yang mencoba setiap hari melindungi diri sendiri dan demokrasi kami, serta memastikan rakyat kami merasakan kebebasan yang seharusnya merea miliki,” tuturnya.
Baca Juga: Pertemuan Taliban dengan Delegasi Asing Dikecam, Tak Ada Wakil Perempuan dan Disebut Pesta
“Jika kami gagal, maka orang-orang yang percaya dengan nilai-nilai ini akan meragukan apa yang telah mereka perjuangkan,” ucapnya.
Hingga saat ini China masih menganggap Taiwan sebagai provinsi mereka yang melarikan diri.
Sedangkan Taiwan menegaskan mereka sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Presiden China Xi Jinping terus mengutarakan keinginannya agar Taiwan bisa kembali, sekalipun dengan kemungkinan pemaksaan atau perang.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : CNN