China Makin Gencar Bujuk Rayu Taliban, Janji Bantu Bangun Kembali Afghanistan
Kompas dunia | 26 Oktober 2021, 14:55 WIBDOHA, KOMPAS.TV - China berjanji untuk membantu Taliban "membangun kembali negara" sambil mengulangi seruan agar Amerika Serikat mencabut sanksi terhadap para pemimpin baru Afghanistan karena ekonomi negara itu terus memburuk, seperti dikatakan Menlu China di Doha Qatar, Senin (25/10/2021).
Menteri Luar Negeri China Wang Yi membuat pernyataan tersebut kepada delegasi Taliban yang dipimpin wakil perdana menteri sementara Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, di Doha Qatar hari Senin (25/10/2021), pada pertemuan tingkat tinggi pertama antara Beijing dan Kabul sejak Taliban membentuk pemerintahan sementara pada bulan September seperti dilansir Bloomberg yang dikutip Straits Times, Selasa, (26/10/2021)
Wang mengatakan masyarakat internasional harus bekerja dengan Taliban "secara rasional dan pragmatis", lapor kantor berita resmi Xinhua, Selasa, (26/10/2021) seperti diberitakan Straits Times.
China, seperti dikatakan menteri luar negerinya, "mendukung upaya untuk memulihkan stabilitas dan membangun kembali negara itu", Xinhua melaporkan, mengutip Wang Yi.
Diplomat senior China itu juga menekankan Taliban harus "menunjukkan keterbukaan dan toleransi", menyatukan seluruh kelompok etnis dan melindungi hak-hak perempuan dan anak-anak.
Wang mengatakan dia yakin pemerintah Taliban akan mengambil langkah-langkah efektif untuk menindak Gerakan Islam Turkestan Timur dan organisasi teroris lainnya yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional China.
China sebagian besar menyambut baik kembalinya Taliban ke pemerintahan, dan telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk bekerja dengan rezim baru Afghanistan.
Baca Juga: Bagi Petani Melarat Afghanistan, Dampak Perubahan Iklim Lebih Mengerikan daripada Perang
Afghanistan yang stabil dapat membuka peluang China mengerjakan sumber daya mineral substansial Afghanistan dan mendorong prakarsa infrastruktur Belt and Road atau Sabuk dan Jalan Beijing.
China juga mengandalkan Taliban untuk mengendalikan teroris Islam radikal yang mengancam kepentingan China baik di dalam maupun luar negeri.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Straits Times