Moderna Klaim Vaksin Covid-19 Mereka Aman untuk Anak Usia 6 - 11 tahun
Kompas dunia | 25 Oktober 2021, 22:52 WIBMASSACHUSETTS, KOMPAS.TV - Produsen vaksin Covid-19 Moderna menyatakan vaksin Covid-19 mereka menghasilkan respons imun yang kuat dan secara umum diterima baik pada anak-anak berusia 6-11 tahun.
Moderna berencana segera mengajukan data tersebut ke regulator obat di Amerika Serikat, FDA.
Menurut Moderna, vaksin dua dosis miliknya menghasilkan antibodi penetral virus pada anak-anak, dan keamanannya sebanding dengan hasil uji klinis orang dewasa dan remaja.
"Kami didorong oleh profil imunogenisitas dan keamanan mRNA-1273 pada anak-anak berusia 6 hingga di bawah 12 tahun dan senang bahwa penelitian ini memenuhi titik akhir imunogenisitas utamanya," kata kepala eksekutif Moderna Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir France24, Senin (25/10/2021).
Analisis sementara Moderna, dari uji klinis tahap pertengahan hingga akhir terhadap 4.753 anak menunjukkan, dua dosis vaksin menghasilkan antibodi penetralisir virus corona tingkat tinggi, yaitu protein berbentuk Y yang mengikat virus corona dan menghalanginya memasuki sel manusia.
Vaksin Covid-19 buatan Moderna untuk anak usia 6 - 11 tahun itu diberi dosis 50 mikrogram, yang merupakan setengah dari apa yang diberikan bagi orang dewasa, namun masih menghasilkan rata-rata 1,5 kali lebih banyak antibodi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa muda yang diberi dosis lebih tinggi.
Berita itu muncul saat panel penasihat pemerintah Amerika Serikat sedang berencana bertemu dengan pakar penyakit menular terkemuka Anthony Fauci untuk membahas pengesahan vaksin Covid-19 buatan Pfizer bagi anak-anak berusia 5 -11 tahun. Diperkirakan vaksin itu akan tersedia pada pertengahan November.
Baca Juga: Moderna Tak Berencana Bagikan Resep Vaksin Covid-19
Mayoritas efek samping yang terjadi pada uji klinis vaksin Moderna untuk anak-anak itu berada dalam kategori ringan atau sedang, seperti kelelahan, sakit kepala, demam, dan nyeri tempat suntikan.
Hasil awal ini, dirilis melalui pernyataan pers, belum termasuk perkiraan kemanjuran vaksin, yang diharapkan akan terbit di lain waktu setelah kasus bertambah.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24