> >

Diduga Kudeta Militer di Sudan, Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan Pejabat Tinggi Ditangkap

Kompas dunia | 25 Oktober 2021, 13:15 WIB
Kudeta militer di Sudan terjadi setelah Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan sejumlah pejabat pemerintahan ditangkap tentara di Khartoum. (Sumber: AP Photo/Marwan Ali, File)

KHARTOUM, KOMPAS.TV - Insiden yang diuga kudeta militer terjadi di Sudan setelah Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan sejumlah pejabat pemerintah ditangkap oleh tentara di Khartoum.

Perdana Menteri Hamdok ditangkap di rumahnya di Khartoum.

Penangkapan tersebut diungkapkan oleh pejabat dari Kementerian Informasi Sudan, Senin (25/10/2021).

Klaim itu dibuat tak alam setelah Kelompok Politik Pro Demokrasi Utama Sudan dan Asosiasi Profesional Sudah mengatakan setidaknya lima pejabat senior pemerintah telah ditahan.

Baca Juga: AS Dikabarkan Bakal Tunda Buka Konsulat Palestina, Gara-gara Israel Keberatan

Mereka pun meminta orang-orang untuk turun ke jalan melawan kudeta.

Seperti dikutip The Guardian, pejabat yang namanya tak mau disebutkan itu mengatakan sinyal internet dan ponsel telah dimatikan di negara itu.

Penangkapan itu sendiri terjadi sepekan setelah tensi tinggi antara pemimpin sipil dan pemimpin militer Sudan.

Upaya kudeta yang gagal pada September lalu, membuat negara tersebut semakin terpecah.

Ada banyak penganut Islam konservatif yang menginginkan pemerintah militer melawan mereka yang menggulingkan mantan diktator Omar Al-Bashir.

Mereka pun melakukannya dalam sebuah unjuk rasa massal.

Dalam beberapa hari terakhir, kedua kubu telah turun ke jalan untuk berdemonstrasi.

Baca Juga: Pabrik Wine Kuno Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Irak, Juga Pahatan Raja Menyembah Dewa

Pejabat tersebut mengatakan pejabat pemerintah yang ditangkap adalah Menteri Peindustrian, Ibrahim Al-Sheikh, Menteri Informasi, Hamza Baloul, Anggota Dewan Kedaulatan Mohammed al-Fiky Suliman, dan Penasihat Media Perdana Menetri, Mohammed Saleh.

Gubernur Khartoum Ayman Khalid juga ditangkap oleh militer.

Insiden ini juga terjadi setelah Perwakilan Khusus AS untuk Tanduk Afrika, Jeffrey Feltman bertemu dengan pemimpin militer dan sipil Sudan pada akhir pekan lalu.

Pertemuan itu merupakan pembicaraan untuk menyelesaikan ketegangan yang ada.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Guardian


TERBARU