Pabrik Wine Kuno Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Irak, Juga Pahatan Raja Menyembah Dewa
Kompas dunia | 25 Oktober 2021, 11:46 WIBBAGHDAD, KOMPAS.TV - Arkeolog telah menemukan pabrik wine kuno yang diperkirakan berusia 2.700 tahun di Irak, Minggu (24/10/2021).
Selain pabrik wine, mereka menemukan pahatan yang menggambarkan seorang raja yang menyembah dewa.
Pabrik wine tersebut ditemukan di Khinis, dekat Dohuk, dan diperkirakan berasal dari abad ke-8 dan awal abad ketujuh sebelum masehi atau di masa Kerajaan Assyiria.
Penemuan itu terjadi ketika tim menggali cekungan batu raksasa yang dipotong menjadi batu putih, yang digunakan pada masa pemerintahan Sanherib.
Baca Juga: Protes Kondisi Ekonomi Negaranya, Buruh Korea Selatan Pakai Kostum ‘Squid Game’ Saat Demo
“Ini seperti pabrik penghasil wine,” ujar Profesor dari Arkeologi Timur Tengah dari Universitas Udine, Italia, Morandi Bonacossi dikutip dari India Today.
Ia pun mengatakan bahwa ini penemuan sejenisnya yang pertama di Irak.
“Kami telah menemukan 14 instalasi, yang digunakan untuk menekan anggur dan mengekstrak airnya, dan kemudian diproses menjadi wine,” tambahnya.
Tak jauh dari tempat itu di Faida, para arkeolog menemukan sebuah relief batu dengan pahatan raja yang tengah menyembah kepada para dewa.
Pahatan itu berada di dinding sebuah saluran irigasi sepanjang hampir sembilan kilometer.
Baca Juga: ISIS Lakukan Serangan Bom ke Bar di Uganda, Pelaku Berlagak Jadi Pengunjung
Ukiran tersebut merupakan 12 panel berukuran 5 meter dan tinggi 2 meter, yang menunjukkan dewa, raja, dan hewan suci dari masa pemerintahan Sargin II (721-705 SM), dan Sanherib, yang merupakan putranya.
“Ada tempat lain dengan relief batu di Irak terutama di Kuirdistan, tetapi tidak ada yang begitu besar dan monumental seperti ini,” kata Bonacossi.
“Adengan-adegan itu menggambarkan para Raja Assyiria yang berdoa di depan dewa-dewanya,” lanjutnya.
Menurut Bonacossi ketujuh dewa kunci Assyiria terlihat dalam pahatan.
Termasuk di dalamnya adalah Ishtar, Dewi Cinta dan Perang.
Baca Juga: Iran Kecam Negara Arab yang Normalisasi Hubungan dengan Israel, Sebut sebagai Dosa
Saluran irigasi itu dipotong menjadi batu kapur untuk membawa air dari bukit ke ladang petani, dan ukiran yang dibuat untuk mengingatkan orang-orang tentang raja yang memerintahkan pembangunannya.
Menurut Bancossi ukiran ini tak hanya sebuah adegan religius dari umat, tetapi juga terkandung politik, dan beberapa adegan propaganda.
Irak diyakini sebagai tempat dari beberapa kebudayaan kuno.
Selain Assyiria, wilayah tersebut menjadi tempat dari peradaban Sumeria dan Babilonia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : India Today