> >

China Ngamuk AS dan Kanada Kirim Kapal Perang ke Selat Taiwan, Dianggap Tindakan Provokatif

Kompas dunia | 18 Oktober 2021, 10:31 WIB
Ilustrasi kapal perang AS, yang dikabarkan melewati Selat Taiwan bersama kapal perang Kanada dan membuat China ngamuk. (Sumber: Nicole LaCour Young/AP Photo)

BEIJING, KOMPAS.TV - China marah besar mengetahui Amerika Serikat (AS) dan Kanada mengirimkan kapal perang ke Selat Taiwan pekan lalu.

Mereka menganggap tindakan kedua negara Amerika Utara itu sebagai upaya provokatif yang akan mengganggu perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Komando Teater (Gabungan) Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengungkapkan pasukannya telah memonitor kapal perang tersebut.

Mereka juga telah berjaga-jaga sepanjang perjalanannya.

Baca Juga: Ban Mobil yang Nyangkut di Leher Rusa selama 2 Tahun Akhirnya Bisa Dilepaskan

“AS dan Kanada berkolusi untuk memprovokasi dan menciptakan masalah. Secara serius membahayakan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan,” bunyi pernyataan China dikutip dari Al-Jazeera.

“Taiwan adalah bagian dari wilayah China. Pasukan Komando Teater telah bersiap pada level kewaspadaan tinggi dan akan membalas semua ancaman dan provokasi,” tambahnya.

China memang selalu menganggap Taiwan sebagai bagian dari mereka dan provinsi yang melarikan diri.

Sementara Taiwan menegaskan bahwa mereka adalah negara merdeka dan berdaulat.

China sendiri kerap melakukan manuver dengan mengirimkan pesawat militer hingga Zona Indentifikasi Pertahanan Taiwan (ADIZ).

Hal itu kerap menimbulkan kemarahan dari pihak Taiwan.

Baca Juga: Israel Bersiap Hadapi Serangan 2.000 Roket Hizbullah dalam Sehari

Akhir-akhir ini ketegangan kedua negara pun semakin panas.

Pasa awal bulan ini, China mengirimkan sekitar 150 pesawat selama empat hari ke wilayah Taiwan.

Presiden China, Xi Jinping menegaskan keinginannya agar kedua negara bisa melakukan reunifikasi.

Sementara itu, AS telah menunjukkan bahwa mereka berada di pihak Taiwan, dan akan mendukung negara yang berada di Kepulauan Formosa tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU