Tahu Mantan Suami Ingin Membunuhnya, Perempuan Ini Palsukan Kematiannya
Kompas dunia | 15 Oktober 2021, 13:21 WIBSAINT-PETERSBURG, KOMPAS.TV - Seorang perempuan di Rusia memalsukan kematiannya setelah mengetahui mantan suaminya ingin membunuhnya.
Alexander Krashavin, 54 tahun, mengambil pinjaman di bank untuk menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi mantan istrinya, Nina.
Menurut polisi, hal itu dilakukannya agar ia bisa menghemat uang yang harusnya menjadi pembayaran tunjangan.
Nina pun diberitahu polisi terkait rencana pembunuhan yang ingin dilakukan oleh Krashavin.
Baca Juga: Wow, Taman Bermain Anak-anak Ini Ternyata Terbuat dari Ribuan Senjata Api
Dikutip dari Daily Star, polisi mengetahui rencana Krashavin setelah pria yang bekerja sebagai sopir taksi di Saint-Petersburg itu meminta rekannya membunuh mantan istrinya.
Rekan Krashavin awalnya mengira itu hanya gurauan.
Tetapi, setelah ia terus memaksanya, sang rekan kemudian melapor ke polisi, yang akhirnya merancang rencana untuk menjebaknya.
Sang mantan suami mengambil pinjaman 15.000 poundsterling atau setara Rp289 juta.
Ia pun memberikan 3.000 poundsterling (Rp57 juta) kepada rekannya untuk menyiapkan pembunuhan.
Krasavin pun berjanji memberikan tambahan senilai 10.000 poundsterling (Rp192 juta) jika pembunuhan itu sudah dilakukan.
Baca Juga: Novelis Irlandia Ini Boikot Penerbit Israel Demi Perjuangkan Hak Rakyat Palestina, Tel Aviv Berang
Polisi pun memberi tahu Nina mengenai rencana Krasavin, dan memintanya bekerja sama untuk menjebak sang mantan suami.
Nina pun dibawa ke seorang ahli make-up film agar terlihat lehernya telah digorok.
Setelahnya ia difoto, dan foto pembunuhan tersebut dikirimkan kepada Krasavin.
Setelah menerima gambar mengerikan itu, ia pun menghubungi sang rekan untuk membayar sisanya, dan ketika itu polisi memberhentikan mobilnya dan menangkap Krasavin.
Pada pernyataannya, Krasavin mengatakan ia tetap bekerja sebagai sopir taksi di hari pembunuhan untuk memantapkan alibi.
Nina pun mengaku kaget sang mantan suami ingin membunuhnya.
Menurutnya, hubungan mereka baik-baik saja apalagi keduanya memiliki anak berusia 9 tahun.
Baca Juga: Dikarantina karena Covid-19, Pria Ini Pukuli Istrinya setelah Tak Diizinkan Bertemu Anaknya
“Saya kaget hal ini bisa terjadi. Saya masih menyayanginya,” tutur Nina.
“Saya tak takut untuk mati, tetapi yang saya takutkan adalah ia yang merencanakannya. Ia melihat foto saya telah mati, dan ia bisa menerimanya? Bagaimana dengan putri kami. Bagaimana ia hidup dengan rasa bersalah,” tambahnya.
Nina sendiri mengaku tak percaya dengan apa yang terjadi.
“Saya masih ingin melihat Alexander, dan bertanya apakah ini semua benar?” katanya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Daily Star