Pembelot: Korea Utara Jualan Sabu-Sabu dan Senjata demi Dana Revolusi
Kompas dunia | 12 Oktober 2021, 18:41 WIBKorea Utara sendiri memiliki riwayat panjang mengenai produksi obat-obatan adiktif, kebanyakan berupa heroin dan opium.
Keterangan Kim Kuk-song selaras dengan pembelot Korea Utara yang lain, Thae Yong-ho. Pada 2019, Thae menyebut Korea Utara mendukung perdagangan narkoba dan bergumul dengan masalah kecanduan narkoba di masyarakatnya.
Di lain sisi, Kim mengklaim bahwa “dana revolusi” yang dimaksud tidak bisa langsung digunakan demi kepentingan publik. Pasalnya, semua uang yang didapatkan Korea Utara dimiliki oleh pemimpinnya.
“Dengan uang itu, dia [pemimpin tertinggi] membangun villa, membeli mobil, makanan, pakaian, serta menikmati kemewahan,” kata Kim.
Korea Utara jualan senjata sebagai pasokan perang sipil
Kim Kuk-song juga mengklaim bahwa Pemimpin Tertinggi Korea Utara mendapatkan uang dari penjualan senjata ilegal. Ia menuduh Pyongyang menjual senjata dan teknologi militer ke negara-negara yang menghadapi perang sipil.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri telah menuduh Korea Utara menyuplai perlengkapan militer ke Suriah, Myanmar, Libya, dan Sudan.
Kim juga menyebut bahwa kesepakatan dengan Iran adalah bisnis senjata Korea Utara paling sukses. Pyongyang disebut menjual kapal selam militer ke Teheran.
“Ada kapal selam kecil [yang terjual], kapal semi-submersible. Korea Utara sangat bagus dalam merakit perlengkapan canggih seperti ini,” kata Kim.
Kim Kuk-song mengklaim bahwa kesepakatan itu amat sukses hingga petinggi intelijen Korea Utara berseloroh ia akan memanggil perwakilan Iran ke kolam renang pribadi untuk berbisnis.
Selain kapal selam, Korea Utara juga menjual peralatan lain ke Iran seperti rudal balistik.
Teknologi militer Korea Utara sendiri makin berkembang belakangan ini. Pada September 2021, Pyongyang menguji coba empat teknologi persenjataan baru, sebuah rudal jelajah jarak jauh, kereta peluncur rudal balistik, rudal hipersonik, serta rudal anti kendaraan udara.
Baca Juga: Kim Jong-Un Disebut Bakal Eksekusi Mati Massal Pembelot Korea Utara yang Dipulangkan dari China
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : BBC