Satu Juta Anak di Afghanistan Terancam Alami Kekurangan Gizi Akut dan Meninggal pada Tahun Ini
Kompas dunia | 10 Oktober 2021, 19:56 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Sekitar satu juta anak di Afghanistan terancam mengalami kekurangan gizi akut dan meninggal pada tahun ini. Demikian diungkapkan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi persoalan anak-anak, UNICEF.
“Tanpa tindakan yang cepat, sekitar 1 juta anak di Afghanistan diperkirakan akan menderita akibat kekurangan gizi akut yang parah pada 2021 dan berpotensi meninggal,” bunyi siaran pers yang dirilis UNICEF, Sabtu (9/10/2021).
Deputi Direktur Eksekutif UNICEF Omar Abdi belum lama ini melakukan kunjungan selama empat hari ke Afghanistan dan Pakistan. Selama di Afghanistan, Abdi mengunjungi Rumah Sakit Anak-Anak Indira Gandhi di Kabul.
Ancaman terjadinya kekurangan gizi akut pada anak-anak di Afghanistan diperparah dengan merebaknya campak dan diare akut.
Baca Juga: WHO Peringatkan Potensi Kolapsnya Sistem Kesehatan Afghanistan
Saat bertemu dengan para pejabat pemerintah Afghanistan di bawah Taliban, Abdi menyoroti pentingnya akses kesehatan bagi anak-anak, imunisasi, gizi, air bersih dan sanitasi, serta layanan perlindungan anak.
Abdi meminta program imunisasi polio, campak dan Covid-19 segera dilanjutkan untuk melindungi anak-anak dan masyarakat umum dari penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.
“UNICEF akan terus memperjuangkan hak-hak setiap anak perempuan, laki-laki, dan kaum wanita di Afghanistan. Tujuan kami adalah melihat Afghanistan di mana setiap anak perempuan dan laki-laki berada di sekolah, mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas, dan dilindungi dari segala bentuk kekerasan,” ujar Abdi.
“Otoritas de facto, negara-negara anggota PBB, organisasi donor dan kemanusiaan harus bertindak bersama-sama secepatnya untuk mencegah krisis kemanusiaan semakin memburuk demi kepentingan keberlangsungan anak-anak di Afghanistan,” imbuhnya.
Baca Juga: Taliban Beri Peringatan ke AS, Diminta Tak Usik Rezim Mereka di Afghanistan
Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV