Taliban Tunjukkan Cara Hukum Para Pecandu Narkoba di Afghanistan
Kompas dunia | 9 Oktober 2021, 10:10 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Taliban mulai bertindak keras dalam menghukum para pecandu narkoba di Afghanistan.
Bahkan mereka tak segan-segan menggunakan kekerasan untuk menghukumnya.
Pada malam hari, pejuang Taliban yang berperan sebagai polisi menjelajahi dunia bawah Kabul yang menjadi pusat penyebaran narkoba.
Seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (8/10/2021), pada sebuah penggerebekan pekan lalu, ratusan tunawisma yang kecanduan heroin dan metamfetamin ditangkap, dipukuli dan dibawa secara paksa ke pusat perawatan.
Baca Juga: Pejabat Amerika Serikat akan Bertemu Pejabat Taliban di Doha, Pertama Sejak AS Tarik Mundur Pasukan
Orang-orang, yang menurut dokter banyak dengan penyakit mental, duduk di dinding batu dengan tangan terikat.
Mereka disuruh untuk segera sadar atau menghadapi pemukulan.
Metode berat tersebut mau tak mau harus diterima petugas kesehatan, yang tak punya pilihan selain beradaptasi dengan cara Taliban.
“Kami tidak dalam demokrasi lagi, ini sebuah kediktatoran. Dan penggunaan kekerasan adalah satu-satunya cara untuk mengobati orang-orang ini,” ujar Dr Fazalrabi Mayar, yang bekerja di fasilitas perawatan.
Menurut Fazalrabi, segera setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, Kementerian Kesehatan mengeluarkan perintah untuk fasilitas ini.
Menggarisbawahi niat mereka untuk secara ketat mengontrol masalah kecanduan.
Para pecandu yang ditahan adalah penyair, tentara, pedagang dan petani.
Ladang opium yang luas adalah sumber dari mayoritas heroin dunia, dan negara itu telah muncul sebagai produsen metamfetamin yang signifikan.
Baik heroin dan metamfetamin telah memicu kecanduan besar di negara itu.
Taliban sendiri memberlakukan para pecandu sama, baik itu tua atau muda, miskin atau kaya.
Baca Juga: Terungkap, Anggota ISIS-K Pelaku Bom Bunuh Diri Bandara Kabul Ternyata Napi yang Dibebaskan Taliban
Menurut mereka para pecandu adalah noda dalam masyarakat yang ingin mereka ciptakan.
Bagi Taliban, penggunaan narkoba bertentangan dengan interpretasi mereka tentang doktrin Islam.
Para pecandu juga distigmatisasi oleh komunitas konservatif Afghanistan yang lebih besar dan lebar.
Tetapi pertempuran Taliban dengan narkoba menjadi sangat menyulitkan, karena negara tersebut berada pada prospek kehancuran ekonomi dan bencana kemanusiaan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press