> >

Rusia Kembali Uji Coba Peluru Kendali Hipersonik dari Kapal Selam, Diklaim Tidak Bisa Dicegat Apapun

Kompas dunia | 4 Oktober 2021, 21:12 WIB
Peluru kendali hipersonik Tsirkon milik Rusia yang berkecepatan Mach 9 dan didesain menghajar sasaran kapal tempur dan fasilitas militer di darat (Sumber: Picture Alliance/DPA/RIA Novosti/I. Gilyazutdinov)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengatakan pada Senin (04/10/2021) mereka meluncurkan rudal jelajah hipersonik baru dari kapal selam. Presiden Vladimir Putin menjuluki senjata baru itu "tak terkalahkan" seperti dilansir Straits Times, Senin (04/10/2021). 

Moskow dalam beberapa tahun terakhir menggembar-gemborkan pengembangan senjata yang diharapkan akan memberikan keunggulan dalam perlombaan senjata dengan Amerika Serikat pada saat meningkatnya ketegangan dengan Barat.

Peluru kendali hipersonik diklaim dapat melakukan perjalanan lebih dari lima kali kecepatan suara, bahkan bermanuver di tengah penerbangan, membuat mereka jauh lebih sulit untuk dilacak dan dicegat dibanding peluru kendali maupun proyektil tradisional.

Militer Rusia mengatakan hari Senin mereka menembakkan rudal Zirkon dari kapal selam nuklir Severodvinsk dan mencapai target uji di Laut Barents di Kutub Utara sisi Rusia.

"Uji coba peluncuran rudal Zirkon dari kapal selam nuklir dianggap berhasil," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Kementerian merilis rekaman video kasar yang menunjukkan suar rudal menerangi langit malam.

Baca Juga: Kapal Selam Nuklir Rusia Luncurkan 4 Peluru Kendali!

Ilustrasi rudal hipersonik Rusia. (Sumber: BBC)

Kemudian pada hari Senin, kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah mereka berhasil menyelesaikan peluncuran uji coba Zircon lainnya dari kapal selam yang sama tetapi dari 40m di bawah permukaan laut.

Itu adalah "pertama kalinya" rudal itu diluncurkan dari posisi terendam, kementerian pertahanan Rusia menambahkan dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.

Beberapa tahun terakhir peluru kendali Zircon menjalani beberapa uji coba, termasuk peluncuran dari fregat Admiral Gorshkov.

Putin menggunakan pidato kenegaraannya pada 2018 untuk mengungkapkan senjata hipersonik baru, termasuk Zirkon, dengan mengatakan senjata itu dapat mencapai target di laut dan di darat dengan jangkauan 1.000 km.

Zircon tampaknya akan bergabung dengan kendaraan luncur hipersonik Avangard yang mulai beroperasi pada 2019 dan rudal Kinzhal (Dagger) yang diluncurkan dari udara, melengkapi gudang senjata Rusia.

Peluncuran itu dilakukan seminggu setelah Korea Utara mengatakan mereka menguji senjata hipersonik baru, menjadi negara terbaru yang bergabung dalam perlombaan senjata hipersonik.

Para ahli sepakat bahwa, setidaknya untuk saat ini, Rusia memiliki keunggulan dalam perkembangan mereka.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU