> >

Lari dari Taliban, Pemain Sepak Bola Perempuan Afghanistan Memohon Segera Diberi Suaka ke Inggris

Kompas dunia | 2 Oktober 2021, 16:03 WIB
Nagres dan Sabia pemain spak bola perempuan Afghanistan meminta agar Inggris bisa segera memberi suaka untuk mereka karena visa Pakistan mereka akan habis. (Sumber: Sky News)

LAHORE, KOMPAS.TV - Pemain sepak bola perempuan Afghanistan yang lari dari Taliban memohon agar mereka segera diberi suaka oleh Inggris.

Pada bulan lalu, sekitar 35 pemain sepak bola muda Afghanistan lari ke Pakistan dengan bus setelah Taliban kembali berkuasa.

Namun, saat ini mereka tengah bertarung dengan waktu karena visa mereka akan habis.

Salah satu dari mereka, Narges, 18 tahun menegaskan saat ini visa Pakistan mereka hanya tersisa sepekan lagi.

Baca Juga: Kim Jong-Un Disebut sebagai Hitler Masa Kini yang Terobsesi Senjata Nuklir

Ia dan rekan-rekannya khawatir mengenai masa depannya jika dikembalikan ke Afghanistan.

Ia juga menegaskan bahwa mereka sangat ingin kembali bisa bermain sepak bola lagi.

“Yang terpenting bagi kami semua adalah tak mau kembali ke Afghanistan lagi,” ujarnya dilansir dari Sky News.

Mereka pun menegaskan ingin sekali mendapat suaka dari Inggris.

“Jika Anda bisa menerima kami, kami akan sangat bahagia bisa tinggal di Inggris dan menjadi negara baru kami,” tuturnya.

“Yang kami inginkan dari pemerintah dan institusi kemanusiaan negara Anda adalah menemukan negara untuk tinggal bagi kami, agar kami bisa bahagia dan merasa hidup lagi, serta membuat teman baru dan menjadi pemain yang bagus di masa depan,” tambah Narges.

Dari 35 pemain muda sepak bola perempuan Afghanistan yang kabur dari Taliban, kebanyakan berasal dari tim junior, berusia 13 hingga 19 tahun.

Baca Juga: Wakil Menlu AS Desak Turki Tidak Beli Lebih Banyak Senjata Canggih dari Rusia

Mereka kabur ke Pakistan menggunakan bus yang berasal dari bantuan yayasan yang berbasis di Inggris.

Narges mengungkapkan, mereka menghabiskan banyak waktu di perbatasan, dengan kelompol Taliban yang selalu mengancam mereka.

Bahkan beberapa gadis dipukuli, dan mereka tidak menyerah.

“Ini sangat berat bagi kami. Taliban sangat kejam. Mereka mengancam kami,” tuturnya.

Narges mengungkapkan bagaimana Taliban mengancam akan membunuh mereka jika tak mampu melewati perbatasan.

Banyak dari pemain remaja dan masih muda pergi dengan keluarga dan saudaranya.

Sebanyak 129 pemain dan keluarganya kini tinggal di sebuah hotel di Lahore.

Namun, visa Pakistan mereka akan habis pada 12 Oktober.

Baca Juga: Viral Video Kartel Narkoba Eksekusi Mati Rivalnya, 4 Jasad Ditinggalkan di Depan Kantor Wali Kota

“Kami takut akan masalah ini. Masih belum ada negara yang menerima kami sebagai pengungsi,” ujarnya.

“Kami tak tahu setelah hari ini apa yang akan terjadi dan apa yang bisa kami lakukan,” sambungnya.

Mereka sebenarnya menerima pesan dukungan dari sejumlah klub Premier League, termasuk Leeds United.

Namun, perlu kekuasaan dari Departemen Dalam Negeri untuk memberikan mereka suaka.

Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah

Sumber : Sky News


TERBARU