Lawan Taliban, Pemerintah Afghanistan di Pengasingan Terbentuk dan Amrullah Saleh Presidennya
Kompas dunia | 30 September 2021, 12:01 WIBBERN, KOMPAS.TV - Para bekas pejabat Pemerintah Afghanistan yang kabur dari Taliban akhirnya membentuk Pemerintah Afghanistan di pengasingan.
Mantan Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh, yang sebelumnya berperan sebagai presiden sementara kini diangkat sebagai Presiden Afghanistan.
Pemerintah ini disebut sebagai pemerintah yang sah, ketimbang Pemerintahan Afghanistan yang dipimpin Taliban.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Afghanistan di Swiss, menegaskan Republik Islam Afghanistan merupakan satu-satunya pemerintah yang dilegitimasi di negara itu.
Baca Juga: Ternyata Perjanjian Taliban dengan Trump yang Berperan Besar Merusak Afghanistan
Hal itu disebabkan karena mereka dipilih berdasarkan suara rakyat, dan tak ada pemerintahan lain yang bisa menggantikan pemerintah yang sudah dilegitimasi.
“Setelah kaburnya Ashraf Ghani dan kekalahannya di politik Afghanistan, wakil presidennya (Amrullah Saleh) akan memimpin negara ini,” bunyi pernyataan tersebut dikutip dari Times of India, Rabu (29/9/2021).
Pernyataan tersebut juga mengungkapkan Afghanistan telah diduduki oleh pihak dari faktor eksternal.
Selain itu, berdasarkan tanggung jawab sejarah dari pemerintahan Afghanistan, setelah konsultasi dengan para sesepuh negara, maka diputuskan untuk mengumumkan adanya pemerintahan dalam pengasingan.
Pada pernyataan itu, tiga kekuatan di pemerintah seperti eksekutif, yudikatif dan legislatif akan segera diaktifkan.
Mereka juga mengungkapkan dukungannya kepada kelompok Anti-Taliban Panjshir yang dipimpin oleh Ahmad Masoud.
Baca Juga: Taliban akan Berlakukan Sementara Konstitusi Tahun 1964 Zaman Afghanistan Masih Kerajaan
Pemerintahan dalam pengasingan juga menegaskan bahwa Kedutaan Besar dan Konsulat di Afghanistan akan tetap berfungsi normal.
Pernyataan itu ditulis dan dikeluarkan oleh para pemimpin pemerintahan sebelumnya, pemimpin politik dan politisi lainnya.
Namun, nama mereka tak disebutkan.
Pernyataan ini keluar tak lama setelah Taliban menegaskan akan mengadopsi konstitusi yang diratifikasi 57 tahun lalu dalam memimpin Afghanistan, Selasa (28/9/2021).
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Times of India