> >

Macron Akhirnya Buka Suara Setelah Konflik dengan AS

Kompas dunia | 29 September 2021, 06:39 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam konferensi pers di Paris, Prancis, Selasa, 28 September 2021. (Sumber: Associated Press)

PARIS, KOMPAS.TV – Presiden Prancis Emmanuel Macron akhirnya membuka pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS), Selasa (28/9/2021).

Hal itu menyusul perselisihan kontrak kapal selam yang menyebabkan krisis diplomatik di antara kedua negara.

“Negara-negara Eropa harus meningkatkan rencana pertahanan mereka dan membuat diri mereka dihormati," kata Macron.

“Orang-orang Eropa harus keluar dari kenaifan mereka,” ujar Macron dalam konferensi pers di Paris di mana dia berbicara secara terbuka untuk pertama kalinya, tentang kesepakatan pertahanan Indo-Pasifik antara AS, Australia, dan Inggris. 

“Ketika kita berada di bawah tekanan, dengan menunjukkan bahwa kita juga memiliki kekuatan dan kapasitas untuk membela diri, akan membuat diri kita dihormati,” tambahnya.

Baca Juga: Usai Kehilangan Kontrak Kapal Selam Australia, Prancis Jual Kapal Perang ke Yunani

Dalam pakta tersebut, disebutkan bahwa Australia akan membatalkan kontrak untuk membeli kapal selam diesel-listrik Prancis.

Sebagai gantinya, mereka akan membeli kapal bertenaga nuklir dari AS. Menanggapi hal ini, Prancis pun berang dan memanggil pulang duta besarnya untuk AS.

“Duta Besar Philippe Etienne akan kembali ke Washington pada hari Rabu dengan mandat yang jelas,” kata Macron.

Dia menekankan bahwa dirinya dan Presiden AS Joe Biden, pada pekan lalu melakukan panggilan telepon dan mereka sepakat untuk membuka konsultasi mendalam yang bertujuan menciptakan kondisi, untuk memastikan adanya kepercayaan antara sekutu lama.

Macron mengaku akan berbicara lagi dengan Biden pada pertengahan Oktober, sebelum pertemuan langsung yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Oktober di Eropa.

Baca Juga: Prancis Akui Alami Krisis Kepercayaan terhadap AS

Seorang pejabat senior Prancis mengatakan, belum diketahui kapan Duta Besar Prancis untuk Australia akan kembali bertugas di Canberra.

Sebelumnya, Prancis juga memanggil pulang dubesnya di Canberra karena polemik ini.

“Amerika Serikat adalah teman dan sekutu historis yang hebat dalam hal nilai, tetapi kita harus melihat bahwa selama lebih dari 10 tahun, Amerika fokus pada diri mereka sendiri dan memiliki kepentingan strategis yang diorientasikan kembali ke China dan Pasifik," kata Macron.

“Sebagai orang Eropa, kita harus mengambil bagian dalam perlindungan kita sendiri,” katanya.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Fadhilah

Sumber : Associated Press


TERBARU