Satu Bulan Kekuasaan Taliban, Musik Mulai Menghilang dari Afghanistan
Kompas dunia | 22 September 2021, 21:57 WIBDi jalanan, warga biasa mematikan speaker mobil ketika melewati pos pemeriksaan Taliban. Seorang musisi bahkan melaporkan bahwa alat musiknya dihancurkan petempurTaliban.
Tidak ada musisi yang berani tampil secara publik. Banyak di antara mereka yang terpaksa ganti profesi.
Selain musisi, kekuasaan Taliban juga memengaruhi warga yang mencari pendapatan di industri musik. Salah satunya adalah Ibrahim Azali.
Pria berusia 61 tahun itu dulunya membuka jasa reparasi alat musik. Namun, pada pertengahan Agustus, jelang Taliban menguasai Kabul, ia menghancurkan alat-alatnya dan menutup tempat kerja. Kini, ia mendukung ekonomi keluarga dengan berjualan makanan ringan di warung pinggir jalan.
Beberapa musisi sudah keluar negara itu bersama gelombang pengungsi.
Salah satu musisi Afghanistan yang berhasil kabur adalah Aryana Sayeed. Bintang pop ini mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan dari kelompok Islamis garis keras.
Jelang Taliban menguasai Kabul, ia kabur ke Turki dan bermukim di Istanbul. Kepada pemerintah Turki, ia meminta bantuan untuk mengeluarkan para musisi dari Afghanistan.
“Taliban bukanlah teman Afghanistan, mereka adalah musuh kami. Hanya musuh yang berkeinginan menghancurkan musikmu dan sejarahmu,” kata Sayeed dilansir Associated Press.
Afghanistan sendiri memiliki tradisi musik yang kaya, dipengaruhi oleh budaya musik Persia dan India.
Pada era modern, Afghanistan juga dilaporkan memiliki skena musik pop yang berkembang.
Baca Juga: Dibunuh Taliban, Ini Sosok Fawad Andarabi Penyanyi Afghanistan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press