Sendok Jadi Simbol Perlawanan Baru Palestina Usai Kaburnya 6 Tahanan dari Penjara Angker Israel
Kompas dunia | 19 September 2021, 13:11 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Sendok secara mengejutkan menjadi simbol perlawanan baru Palestina, berdampingan dengan bendera dan banner perlawanan.
Hal itu terjadi setelah enam tahanan Palestina berhasil meloloskan diri dari penjara angker Israel menggunakan sendok untuk menggali terowongan.
Enam orang tahanan Palestina berhasil meloloskan dari dari penjara Gilboa pada Senin (6/9/2021).
Mereka berhasil lari melalui terowongan di kaki wastafel dan menggali lubang ke bagian luar penjara.
Baca Juga: Jasad Manusia Ditemukan di Perut Buaya, Diyakini Dimangsa Saat Banjir Badai Ida
Awalnya tak jelas apakah perkakas makan itu benar-benar terlibat dalam pelarian itu.
Namun, pada Rabu (15/9/2021), pengacara salah seorang buronan mengatakan bahwa kliennya, Mahmud Abdullah Ardah, mengungkapkan menggunakan sendok, piiring dan pegangan ketel untuk menggali terowongan dari selnya.
Ia mengungkapkan Ardah telah menggali jalan keluar dari penjara tersebut sejak Desember.
Dikutip dari France24, sejak itu tagar “Sendok Ajaib” pun bersliweran di media sosial sebagai bentuk kebebasan.
Sendok pun kerap dibawa dalam demonstrasi di luar territorial Palestina, termasuk pada unjuk rasa mendukung tahanan yang dipenjara oleh Israel.
Baca Juga: Empat Tahanan Palestina yang Kabur dari Penjara Israel Tertangkap Lagi
Seniman Kuwait, Maitham Abdal pun memahat tangan raksasa yang menggenggam sendok dengan kuat dan disebutnya sebagai “Sendok Kebebasan”.
Terinspirasi hal serupa, desainer grafis Raed al-Qatnani, secara simbolis menggambarkan enam siluet yang diwakili oleh sendok.
Baginya, itu juga menjadi simbol dari berbagai aksi mogok makan yang dilakukan oleh para tahanan Palestina yang memprotes penahanan mereka.
Saat ini, enam tahanan tersebut telah ditangkap kembali.
Polisi Israel pada Sabtu (18/9) menangkap dua terakhir dari enam milisi Palestina yang melarikan diri dari penjara itu.
Kepolisian Israel mengatakan kedua tahanan itu ditemukan di distrik timur Kota Jenin.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : France24