> >

Mengerikan, 1.400 Ekor Lumba-lumba Dibantai dalam Sehari di Kepulauan Faroe

Kompas dunia | 19 September 2021, 10:49 WIB

 

Tangkapan layar video diunggah oleh aktivis Sea Shepherd yang memperlihatkan ratusan lumba-lumba yang sudah dibunuh dibiarkan tergeletak di bibir pantai Kepulauan Faroe. (Sumber: Sea Shepherd/Sky News)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tradisi pemburuan lumba-lumba di Kepulauan Faroe kini menjadi perhatian internasional. 1.400 ekor lumba-lumba itu dibunuh dalam satu hari.

Aktivis Sea Shepherd merilis foto ketika ratusan ekor mamalia yang mati itu di pantai, sementara yang lainnya digiring ke perairan dangkal.

Dalam rekaman yang beredar di akun Facebook The Sea Shepherd Faroe Island Campaign, air laut berubah menjadi merah karena darah, saat pemburu menyembelih lumba-lumba untuk diambil daging dan lemaknya.

Baca Juga: Ingin Namakan Anaknya Vladimir Putin, Pasangan Swedia Ini Malah Mendapat Pelarangan dari Pemerintah

Lalu di laut lepas, kapal fjord membentuk penghalang untuk mencegah lumba-lumba sisi putih Atlantik itu untuk melarikan diri.

Sea Shepherd yang berbasis di AS menyatakan, pembunuhan itu sangatlah brutal dengan publik dunia marah dan menuntut pemerintah setempat bertindak.

Di laman Facebooknya, The Sea Shepherd Faroe Islands Campaign berujar mereka sengaja merilis video berdurasi 10 menit tersebut untuk menunjukkan brutalitasnya.

Sementara itu dilansir dari Sky News pada Minggu (19/9/2021) Pemerintah setempat membela diri dengan menerangkan, tradisi tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

Perburuan itu sudah berlangsung sejak abad kesembilan, dengan daging dan lemaknya dibagikan ke penduduk setempat.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU