Taliban Dituduh Blokade Makanan dan Eksekusi Mati Warga Panjshir
Kompas dunia | 13 September 2021, 11:20 WIBPANJSHIR, KOMPAS.TV - Taliban dikabarkan berusaha memperkuat cengkeramannya di Panjshir, setelah merebut wilayah itu dari pasukan Anti-Taliban.
Hal itu dilakukan kelompok bersenjata tersebut lewat blokade makanan dan melakukan eksekusi mati terhadap warga wilayah tersebut.
Tuduhan tersebut berdasarkan pengakuan sesepuh suku yang berhasil melarikan diri dari Panjshir.
Seperti yang diutarakannya kepada Washington Post, sesepuh itu menegaskan Taliban melakukan sejumlah eksekusi kepada warganya.
Baca Juga: Rezim Kim Jong-un Tembak Rudal Sejauh 1.500 Km, Diduga untuk Diisi Hulu Ledak Nuklir
Selain itu daftar kekerasan yang dilakukan kelompok militant tersebut juga semakin bertambah.
Sang sesepuh mengatakan orang-orang sukunya menyuruh ia pergi dari area tersebut setelah anggota Taliban memperingatkan keluarganya.
“Delapan warga terbunuh di Panjshir tiga hari sebelumnya, dan mereka bukanlah pendukung dari gerakan perlawanan terhadap Taliban,” katanya kepada The Post dikutip dari Times of India.
Krisis kemanusian di Panjshir semakin membenarkan ucapan mantan Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh yang meminta PBB melakukan yang terbaik untuk mencegah serangan gencar Taliban ke Panjshir, pekan lalu.
Baca Juga: Juru Bicara Taliban Ejek AS Tak Bisa Menangkapnya: Mereka Selalu Berpikir Saya Tak Ada
Dalam suratnya ke PBB, Saleh mengungkapkan maraknya krisis kemanusian di sekitar Panjshir.
Selain itu Saleh menegaskan Taliban melakukan blokade ekonomi, makanan dan telekomunikasi.
“Kami meminta PBB dan komunitas internasional untuk melakukan segalanya demi menghindarkan serangan Taliban ke Provinsi Panjshir dan mendorong, menegosiasikan solusi polituk untuk memastikan ribuan pengungsi dan warga sipil diselamatkan,” tulisnya.
Saleh memang menjadi pendukung kelompok Anti-Taliban yang dipimpin Ahmad Massoud, yang sebelumnya menjadikan Panjshir benteng mereka.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Times of India