CDC AS: Mereka yang Tidak Divaksinasi Covid-19, Hadapi Risiko Kematian 11 Kali Lebih Besar
Kompas dunia | 11 September 2021, 11:26 WIB"Kami masih memiliki lebih dari 10 kali jumlah orang di rumah sakit yang tidak divaksinasi, dibandingkan dengan yang divaksinasi," tambahnya.
Singkatnya, mereka yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19, jumlah yang belum divaksinasi 10 kali lebih banyak dari jumlah mereka yang sudah menjalani vaksinasi penuh.
Dua penelitian lain yang diterbitkan pada hari Jumat lalu juga mendeteksi menurunnya perlindungan vaksin di antara orang dewasa yang lebih tua.
Sebuah studi yang dilakukan di lima Pusat Medis Urusan Veteran, menemukan perlindungan terhadap rawat inap menurun seiring bertambahnya usia, menjadi 80 persen untuk mereka yang berusia 66 tahun ke atas, turun dari 95 persen untuk orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun.
Studi kedua menemukan efektivitas vaksin menurun pada usia 75 tahun.
Temuan ini dapat membantu mengidentifikasi populasi yang mungkin membutuhkan dosis tambahan atau suntikan booster.
Pada Agustus lalu, Lembaga Pengawas Makanan dan Obat-obatan (FDA) mengizinkan pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dan Moderna kepada beberapa orang dengan sistem kekebalan yang lemah, termasuk pasien transplantasi organ.
Tetapi para pejabat mengatakan tidak ada data yang memadai tentang apakah efektivitas vaksin menurun dari waktu ke waktu sehingga suntikan ketiga vaksinasi direkomendasikan bagi orang dewasa yang sehat.
Data juga menunjukkan vaksin Moderna mungkin sedikit lebih efektif dalam mencegah infeksi dan rawat inap dengan varian Delta, dibandingkan dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
Kedua vaksin mRNA memiliki tingkat kemanjuran yang lebih tinggi daripada suntikan Johnson & Johnson, tetapi penelitian ini pada awalnya tidak dirancang untuk mengevaluasi efektivitas komparatif dari vaksinasi yang berbeda.
Dalam studi terhadap 33.000 peristiwa medis di sembilan negara bagian antara Juni dan Agustus, vaksin Moderna memiliki tingkat efektivitas 92 persen terhadap infeksi, dibandingkan dengan 77 persen untuk vaksin Pfizer-BioNTech.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times