Presiden Ghani Minta Maaf Pada Rakyat Afghanistan, Akhirnya Beri Penjelasan Alasan Kabur ke LN
Kompas dunia | 9 September 2021, 07:05 WIBABU DHABI, KOMPAS.TV – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang meninggalkan kota Kabul sesaat sebelum ibukota diambil alih Taliban, akhirnya mengeluarkan pertanyaan melalui akun Twitter pribadinya. Melalui pernyataan yang diunggah pada Rabu (8/9/2021), ia meminta maaf pada rakyat Afghanistan.
“Saya meminta maaf kepada rakyat Afghanistan karena saya tidak dapat mengakhiri (situasi) dengan cara berbeda. Komitmen saya kepada rakyat Afghanistan tidak pernah goyah dan akan membimbing saya selama sisa hidup saya,” ujarnya.
Dalam pernyataan itu, ia juga menjelaskan alasannya meninggalkan Kabul. Menurutnya, pada 15 Agustus, Taliban secara tak terduga memasuki ibukota. Ia pun meninggalkan Kabul atas desakan dari keamanan istana.
Baca Juga: Siapa Mullah Abdul Ghani Baradar, Wakil Perdana Menteri Pemerintahan Sementara Taliban Afghanistan?
“Meninggalkan Kabul adalah keputusan tersulit dalam hidup saya, tapi saya percaya itu satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan Kabul dan 6 juta warganya. Saya telah mengabdikan 20 tahun hidup saya untuk membantu orang-orang Afghanistan bekerja untuk membangun negara yang demokratis, makmur, dan berdaulat - tidak pernah ada niat saya untuk meninggalkan rakyat dari visi itu,” katanya.
Ia berjanji akan membahas lebih detail tentang peristiwa menjelang keberangkatannya dalam waktu dekat.
Selain itu, dia juga membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya, bahwa dia meninggalkan Kabul dengan membawa dana sebesar jutaan dollar Amerika Serikat milik rakyat Afghanistan.
“Tuduhan ini sepenuhnya dan pasti salah. Korupsi adalah wabah yang melumpuhkan negara kita selama beberapa dekade dan memerangi korupsi telah menjadi fokus utama dari upaya saya sebagai presiden,” tambahnya.
Baca Juga: Sempat Diisukan Ada yang Bunuh Diri, Inggris Perhatikan Veteran Perang Afghanistan
Untuk memperkuat pernyataan ini, ia menyatakan bersedia menyambut audit resmi atau investigasi keuangan di bawah naungan PBB atau badan independen lain.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV