> >

Siapa Mullah Hassan Akhund, Pemimpin Baru Pemerintah Sementara Afghanistan?

Kompas dunia | 8 September 2021, 06:53 WIB
Mullah Mohammad Hassan Akhund, tokoh Taliban yang diangkat menjadi Perdana Menteri pemerintahan sementara Afghanistan (Sumber: BBC/Taliban)

Mullah Mohammad Hassan Akhund, perdana menteri sementara yang baru, menjabat sebagai wakil menteri luar negeri dari 1996 hingga 2001, ketika kelompok itu terakhir berkuasa, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa, (7/9/2021)

Dia berpengaruh di sisi agama gerakan, bukan di sisi militer.

Pengangkatannya dipandang sebagai kompromi, setelah laporan baru-baru ini tentang pertikaian antara beberapa tokoh Taliban yang relatif moderat dan rekan-rekan garis keras mereka.

Seperti banyak orang dalam kepemimpinan Taliban, Mullah Akhund mendapatkan banyak prestise dari kedekatannya dengan pemimpin pertama gerakan itu, Mullah Mohammad Omar.

Akhund berasal dari Kandahar, tempat kelahiran Taliban.

Baca Juga: Mahasiswa Afghanistan Kembali ke Kampus dengan Partisi untuk Pria dan Wanita

Haibatullah Akhundzada dilaporkan telah berada di Kandahar, Afghanistan, dan menggelar pertemuan dengan para pemimpin Taliban lainnya. (Sumber: Ariana News)

Sebuah laporan sanksi PBB menggambarkan dia sebagai 'rekan dekat dan penasihat politik' untuk Omar.

Akhund sangat dihormati dalam gerakan Taliban, terutama oleh pemimpin tertingginya, Haibatullah Akhunzada, kata seorang sumber Taliban kepada kantor berita Reuters seperti dilansir Al Jazeera.

Beberapa pengamat memandang Akhund, yang diyakini berusia pertengahan 60-an dan mungkin lebih tua, lebih sebagai tokoh politik daripada tokoh agama, dengan kendalinya atas dewan kepemimpinan juga memberinya hak suara dalam urusan militer.

Mullah Akhund memiliki garis keturunan Pashtun dari Ahmad Shah Durrani – pendiri Afghanistan modern (sekitar 1700-an).

Dia memainkan peran kepemimpinan dan bimbingan yang penting dalam dewan pemimpin Rahbari Syura, yang sering disebut Quetta Syura, yang dibentuk setelah Taliban digulingkan dari kekuasaan dalam invasi militer pimpinan AS pada 2001.

Dia adalah penulis beberapa karya tentang Islam.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/BBC/Al Jazeera/Sky News


TERBARU