Taliban Mengaku Rebut Panjshir, Pasukan Anti-Taliban: Mereka yang Menyerah
Kompas dunia | 4 September 2021, 10:59 WIBPANJSHIR, KOMPAS.TV - Taliban mengaku telah merebut lembah Panjshir, yang merupakan markas pasukan anti-Taliban. Namun, pasukan Anti-Taliban malah menegaskan kelompok milisi yang baru menguasai Afghanistan itu yang menyerah.
Sebelumnya, pasukan anti-Taliban atau Front Perlawanan Nasional (NRF) telah menegaskan akan terus melawan Taliban, yang baru saja kembali menguasai Afghanistan.
Lembah Panjshir, yang merupakan markas dari pasukan anti-Taliban menjadi satu-satunya daerah yang belum dikuasai oleh Taliban.
Baca Juga: Taliban Buru Hakim Perempuan Afghanistan Ini Akibat Penjarakan Anggotanya
Pasukan anti-Taliban sebelumnya dikabarkan berhasil merebut tiga distrik di Provinsi Baghlan, Jumat (20/8/2021).
Hal itulah yang kemudian membuat ratusan anggota Taliban berusaha merebut Panjshir.
Pertempuran dikabarkan telah terjadi di Panjshir, dan ratusan orang dilaporkan telah tewas.
Pejabat Taliban sempat mengklaim mereka telah meraih kemenangan di area tersebut.
“Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, kami berhasil mengontrol seluruh wilayah Afghanistan,” tutur salah satu komandan Taliban dikutip dari BBC.
“Pembuat onar telah dikalahkan dan Panjshir berada dalam komando kami,” katanya.
Namun, Juru Bicara NFR Ali Nazari mengatakan pihaknya telah memukul mundur Taliban.
Baca Juga: Baru Melarikan Diri dari Afghanistan, Bocah 5 Tahun Malah Tewas Keracunan setelah Memakan Jamur Liar
“Ada beberapa ratus Taliban yang terperangkap. Mereka telah kehabisan amunisi dan ingin bernegosiasi untuk menyerah saat ini,” katanya.
Pasukan anti-Taliban saat ini dipimpin oleh Ahmad Massoud, putra dari tokoh perjuangan melawan Uni Soviet dan Taliban, Ahmad Shah Massoud.
Panjshir, yang menjadi benteng kekuatan pasukan anti-Taliban merupakan rumah bagi 150.000 hingga 200.000 orang.
Selain itu, posisi mereka berada di belakang pegunungan.
Pasukan anti-Taliban juga diisi oleh tentara dan pasukan penjaga keamanan Afghanistan yang melarikan diri saat Taliban menduduki Kabul.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC