> >

65 Orang Tewas Saat Pertempuran Memperebutkan Marib di Yaman Kembali Berkobar

Kompas dunia | 3 September 2021, 01:15 WIB
Milisi Houthi di Yaman. Enam puluh lima kombatan tewas dalam pertempuran setelah pemberontak Houthi Yaman kembali melancarkan serangan terhadap Marib, benteng terakhir pemerintah di utara negara itu yang kaya minyak. (Sumber: AP Photo)

Saat PBB dan Amerika Serikat mendorong untuk mengakhiri perang, Huthi menuntut pembukaan kembali Bandara Sanaa yang ditutup di bawah blokade Saudi sejak 2016, sebelum ada gencatan senjata atau negosiasi.

Baca Juga: Milisi Houthi Lakukan Serangan Drone dan Rudal ke Fasilitas Minyak Arab Aramco, Tak Ada Korban

Selain serangan berdarah di Marib, Houthi juga meningkatkan serangan drone dan peluru kendali ke sasaran di Arab Saudi, termasuk fasilitas minyaknya.

Delapan orang terluka hari Selasa dalam serangan drone terbaru yang juga merusak sebuah pesawat sipil dan pintu masuk ke Bandara Abha di barat daya Arab Saudi.

Pada bulan Juni, utusan PBB untuk Yaman Martin Griffiths mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa usahanya selama tiga tahun terakhir untuk mengakhiri perang telah "sia-sia".

Pertempuran di Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat sekitar 80 persen warga Yaman bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup, dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Perang juga membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan meninggalkan banyak orang di ambang kelaparan.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : France24


TERBARU