Krisis Pangan Menanti, Stok Makanan PBB di Afghanistan Diperkirakan Habis Bulan Ini
Kompas dunia | 2 September 2021, 09:02 WIBBerbicara di Universitas Georgetown di Washington, Payenda mengatakan mata uang Afghanistan belum jatuh karena pertukaran uang telah ditutup. Tetapi nilainya bisa turun lebih dari 100 persen.
Mohammad Sharif, seorang penjaga toko di ibu kota Kabul, mengatakan toko-toko dan pasar masih memiliki persediaan, tetapi kekhawatiran utama saat ini adalah kenaikan harga pangan.
“Jika situasinya terus seperti ini dan tidak ada pemerintah yang mengendalikan harga, itu akan menimbulkan banyak masalah bagi masyarakat setempat,” katanya.
Baca Juga: Uni Eropa Tawarkan Bantuan Dana untuk Negara Tetangga yang Tampung Pengungsi Afghanistan
Setelah penarikan pasukan AS, banyak warga Afghanistan dengan cemas menunggu untuk melihat bagaimana Taliban akan memerintah. Ketika mereka terakhir berkuasa, sebelum diusir oleh invasi pimpinan AS pada tahun 2001, mereka memberlakukan pembatasan kejam, menolak untuk mengizinkan anak perempuan pergi ke sekolah, sebagian besar membatasi perempuan di rumah mereka dan melarang televisi, musik dan bahkan fotografi.
Tetapi baru-baru ini, para pemimpin mereka berusaha untuk memproyeksikan citra Taliban yang lebih moderat. Sekolah telah dibuka kembali untuk anak laki-laki dan perempuan, meskipun pejabat Taliban mengatakan mereka akan belajar secara terpisah. Wanita pun boleh hanya mengenakan jilbab, dan bukan burqa seperti yang diwajibkan penguasa Taliban di masa lalu.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV