> >

Dituduh Eksekusi Mati Penyanyi Tradisional Afghanistan, Taliban akan Segera Investigasi

Kompas dunia | 30 Agustus 2021, 08:59 WIB
Kelompok Taliban melakukan patroli di Kabul, Sabtu (28/8/2021). Anggotanya dikabarkan telah membunuh seorang penyanyi tradisional, Fawad Andarabi. (Sumber: AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

BAGHLAN, KOMPAS.TV - Anggota kelompok Taliban mengeksekusi mati seorang penyanyi tradisional Afghanistan.

Penyanyi tradisional Afghanistan, Fawad Andarabi,  dikabarkan telah ditembak hingga mati di rumahnmya di Lembah Andarabi, Provinsi Baghlan.

Pembunuhan tersebut diungkapkan oleh keluarga Andarabi, Minggu (29/8/2021).

Lembah Andarabi memang telah mengalami pergolakan sejak Taliban kembali memimpin Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Pakistan Diduga Terlibat Baku Tembak di Perbatasan Afghanistan, Dua Tentara Pakistan Tewas

Selain itu beberapa distrik di daerah tersebut telah direbut oleh pasukan Anti-Taliban sehingga ketegangan di sana semakin tinggi.

Taliban sendiri dikabarkan telah kembali merebut daerah-daerah tersebut, meski Panjshir masih menjadi satu-satunya provinsi yang tak mampu mereka kuasai.

Menurut putra Andarabi, Jawad Andarabi, Taliban sebelumnya sempat datang ke rumahnya dan melakukan pencarian.

Mereka bahkan sempat minum teh bersama sang musisi. Namun semua berubah saat Jumat (27/8/2021).

“Ia tak bersalah, seorang penyanyi yang hanya ingin menghibur masyarakat,” katanya dikutip dari India Today.

“Di ladang, mereka menembaknya di kepala,” tutur sang putra.

Baca Juga: Pasukan Khusus Inggris SAS Bertahan di Afghanistan, Memburu ISIS-K Demi Balas Kematian Tentara AS

Jawad pun menegaskan ia telah meminta keadilan, dan Dewan Taliban berjanji akan menghukum pembunuh ayahnya.

Juru Bicara Taliban Zabihulah Mujahid mengatakan kepada Associated Press, bahwa mereka akan menginvestigasi kasus tersebut.

Namun, ia tak memberikan detail lainnya terkait pembunuhan tersebut.

Pembunuhan itu diyakini karena Taliban menentang dan melarang adanya musik.

Sebelumnya, mereka dilaporkan telah memberlakukan hal itu di Kandahar.

Pelapor Khusus PBB untuk Hak Kebudayaan, Karim Bennoune, mengungkapkan kekhawatiran besarnya atas pembunuhan Andarabi.

“Kami meminta pemerintahan untuk menekan Taliban menghormati hak asasi manusia dari artis,” cuit Bennoune di Twitter.

Baca Juga: Dua Warga Inggris Jadi Korban Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Siapa Mereka?

Sekretaris Jenderal Amnesti Internasional, Agnes Callamard, juga mencela pembunuhan tersebut.

“Ada bukti yang meningkat bahwa Taliban di 2021, sama saja seperti Taliban 2001 terkait intoleranis, kekerasan dan tindakan represif,” tulisnya di Twitter.

“20 tahun kemudian, tak ada yang berubah dari kondisi tersebut,” lanjutnya.

Andarabi sendiri memainkan ghichak, sebuah kecapi tradisional dan menyanyikan lagu tradisional untuk tempat kelahirannya, rakyatnya serta Afghanistan secara keseluruhan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : India Today


TERBARU