> >

Drone AS Serang Mobil ISIS yang Penuh Peledak di Luar Bandara Kabul, Timbulkan Ledakan Dahsyat

Kompas dunia | 29 Agustus 2021, 23:04 WIB
Kelompok Taliban berpatroli di Kabul, Afghanistan pada 29 Agustus 2021. Amerika Serikat lancarkan serangan drone terhadap sebuah mobil yang membawa bahan peledak hanya 1 kilometer dari batas bandara Kabul pada 29 Agustus 2021 (Sumber: Amir Qureshi/France24/AFP)

KABUL, KOMPAS.TV - Pasukan Amerika melancarkan serangan militer di Kabul pada hari Minggu, (29/08/2021), menargetkan seorang tersangka pembom mobil bunuh diri yang bertujuan untuk menyerang bandara, kata para pejabat Amerika Serikat seperti dilansir Associated Press hari Minggu.

France24 melaporkan serangan itu tampaknya terjadi di daerah utara sedikit diluar bandara Kabul, "Itu adalah ledakan yang sangat, sangat besar," kata jurnalis France24, seraya menambahkan Taliban juga sudah memastikan peristiwa itu adalah serangan udara Amerika Serikat. 

“Pembom bunuh diri berada di dalam mobil (yang sarat bom), ledakannya sangat besar,” kata jurnalis France24, Cyril Payen.

Kapten Angkatan Laut AS Bill Urban, Juru Bicara Komando Pusat militer Amerika, seperti dilansir Associated Press, menyebut serangan pesawat tak berawak itu adalah tindakan yang diambil untuk membela diri.

Dia mengatakan pihak berwenang terus memantau kemungkinan korban warga sipil, meskipun tidak memiliki indikasi (adanya korban sipil) saat ini.

“Kami yakin kami berhasil menghantam target,” kata Urban. "Ledakan sekunder yang signifikan dari kendaraan menunjukkan adanya sejumlah besar bahan peledak."

Baca Juga: Pemimpin Taliban Akhundzada telah Berada di Kandahar, Gelar Pertemuan Bahas Sistem Politik

Kelompok Negara Islam IS Khorasan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri Bandara Kabul yang tewaskan setidaknya 92 warga Afghanistan, 13 marinir AS dan membuat ratusan orang luka berat. (Sumber: Homeland Security Today)

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid sebelumnya mengatakan, serangan Amerika Serikat itu menargetkan seorang pembom bunuh diri yang mengendarai bom mobil. 

Serangan itu adalah yang kedua oleh Amerika Serikat sejak bom bunuh diri di bandara. Pada hari Sabtu, serangan di provinsi Nangarhar menewaskan dua orang anggota Negara Islam Khorasan atau IS-K yang diyakini terlibat dalam merencanakan serangan terhadap Amerika Serikat di Kabul.

Ekstremis Sunni ISIS, yang memiliki hubungan dengan afiliasi kelompok yang lebih terkenal di Suriah dan Irak, melakukan serangkaian serangan brutal, terutama menargetkan minoritas Muslim Syiah Afghanistan, termasuk serangan tahun 2020 di sebuah rumah sakit bersalin di Kabul di mana mereka membunuh wanita dan bayi.

Taliban kini berperang melawan militan Negara Islam ISIS di Afghanistan, di mana Taliban merebut kembali kendali hampir 20 tahun setelah mereka digulingkan dalam invasi pimpinan AS.

Amerika masuk setelah serangan 9/11, yang diatur oleh Al-Qaeda saat itu mendapat perlindungan kelompok Taliban untuk beroperasi di Afghanistan.

 

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Associated Press/France24


TERBARU