Presiden Brasil Jair Bolsonaro Ramal Masa Depannya: jika Tak Dipenjara, Terbunuh atau Menang Pilpres
Kompas dunia | 29 Agustus 2021, 09:43 WIBBRASILIA, KOMPAS.TV - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengungkapkan dirinya telah meramal tiga alternatif untuk masa depannya.
Pernyataan Bolsonaro tersebut terkait bakal pencapaiannya di pemilihan Presiden (Pilpres) Brasil pada tahun depan.
Berdasarkan polling, Bolsonaro saat ini masih berada di tempat kedua di belakang mantan Presiden Luis Inacio Lula da Silva.
“Saya memiliki tiga alternatif terkait masa depan saya. Ditangkap, terbunuh atau meraih kemenangan,” tuturnya saat bertemu dengan pemimpin Kristen negaranya, Sabtu (28/8/2021) dikutip dari BBC.
Baca Juga: Taliban Kecam Serangan Drone AS yang Membunuh Anggota ISIS-K, Dianggap Membahayakan Afghanistan
Meski begitu, Bolsonaro mengungkapkan tak ada kemungkinan dirinya bakal dipenjara.
“Tak ada orang di dunia ini yang bisa mengancam saya,” ujar pemimpin populis sayap kanan tersebut.
Saat ini Bolsonaro tengah mengalami ketegangan sengit dengan otoritas peradilan dan pemilu negara tersebut.
Ia mempertanyakan sistem pemilihan elektronik Brasil dan mengancam tak akan menerima hasil pemilihan Presiden tahun depan.
Pada Rabu (25/8/2021), Ketua Pengadilan Pemilihan Brasil menegaskan taka da masalah dengan sistem pemungutan suara.
Namun, Bolsonaro menegaskan akan terus mengkritik kebijakan itu.
“Kami memiliki presiden yang tidak menginginkan atau memprovokasi perpecahan, tetapi segala sesuatu memiliki batas dalam hidup,” ujarnya.
“Saya tak bisa terus hidup seperti ini,” lanjutnya.
Baca Juga: Joe Biden Memperingatkan Serangan ke Bandara Kabul Sangat Mungkin Terjadi Lagi
Bolsonaro pun meminta pemimpin Kristen mau bergabung dengannya dalam demonstrasi di seluruh negara pada 7 September nanti untuk mendukungnya.
Sebagaimana diketahui, Bolsonaro tengah menjadi sorotan setelah mengalami berbagai masalah di negaranya.
Brasil tengah menderita di tengah wabah Covid-19, yang sebelumnya dianggap remeh oleh Bolosonaro.
Selain itu, negara tersebut juga tengah mengalami inflasi tinggi, masalah kelaparan dan pengangguran
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/BBC