Sempat Buron, Kepala Polisi yang Menyiksa Tahanan hingga Tewas Tertangkap
Kompas dunia | 27 Agustus 2021, 15:48 WIBNAKHON SAWAN, KOMPAS.TV - Kepala Polisi Thailand yang sempat buron setelah terlibat dalam penyiksaan tahanan hingga tewas, akhirnya bisa ditangkap.
Kepala polisi bernama Thitisan Utthanaphon itu ditangkap Kamis (26/8/2021), setelah sebelumnya dilakukan pengejaran berskala besar oleh kepolisian Thailand.
Pihak kepolisian sebelumnya mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap tujuh petugas yang terlibat penyiksaan itu.
Surat perintah tersebut keluar setelah rekaman penyiksaan itu tersebar di media sosial.
Baca Juga: Pengakuan Saksi Mata Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul: Seperti Hari Kiamat
Terlihat oknum polisi itu membuat seorang tahanan kesulitan bernapas setelah kepalanya ditutupi dengan kantong plastik.
Ketika itu, kelompok tersebuit berusaha memeras tahanan tersebut uang sebesar dua juta Baht atau setara Rp883 juta.
Insiden tersebut terjadi di kantor polisi Provinsi Nakhon Sawan, Kamis (5/8/2021).
Utthanaphon sendiri sebelumnya telah dipecat sebagai kepala kantor polisi Muang di Nakhon Sawan atas kasus ini.
Korban dari ulah polisi tersebut adalah Jeerapong Thanapat, berusia 24 tahun.
Setelah disiksa, para polisi tersebut berusaha menyadarkannya dengan menyiramkan air dan melakukan CPR.
Dikutip dari Sky News, ulah bejat para polisi tersebut pun tertangkap kamera CCTV dan kemudian tersebar di media sosial.
Dari hasil pemeriksaan, diduga para polisi itu sebelumnya berusaha memeras Thanapat sebesar satu juta baht (Rp441 juta), jika ingin ia dibebaskan.
Namun atas perintah Thitisan, mereka memerasnya dengan jumlah dua kali lipat dari usaha pertama.
Setelah kematian korban, Thitisan menyuruh anak buahnya membawa korban ke rumah sakit.
Mereka pun mengatakan kepada pihak rumah sakit bahwa korban tewas karena overdosis methamphetamine.
Thitisan pun mengakui ulahnya yang kemudian membuat tahanan tersebut tewas.
“Saya bertanggung jawab atas apa yang dilakukan bawahan saya, karena saya yang memerintahkannya,” ujarnya dilansir dari The Guardian.
Baca Juga: Taliban Ungkap 28 Anggotanya Tewas dalam Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul
“Mereka berusaha menghentikan saya. Saya yang menanggung semua tanggung jawab,” tambahnya.
Namun, ia membantah dirinya berusaha memeras korban.
“Kami melakukannya karena itu tugas kami. Tak ada uang yang terlibat. Tak pernah sekali pun saat menjadi polisi saya melakukan korupsi,” tambahnya.
Sebelum dirinya ditangkap, lima polisi lainnya sudah lebih dulu ditahan oleh pihak kepolisian.
Sementara itu, Uttanaphon sempat melarikan diri dan menghilang sebelum video tersebut tersebar.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : Sky News/The Guardian