> >

Tak Mau Jadi Kambing Hitam, China Minta WHO Selidiki Lab AS sebagai Asal Usul Virus Corona

Kompas dunia | 27 Agustus 2021, 10:36 WIB
Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berada di markas besar WHO di Jenewa, Swiss. (Sumber: Associated Press)

BEIJING, KOMPAS.TV - China meminta WHO untuk selidiki laboratorium Amerika Serikat (AS) sebagai tempat asal usul virus Corona.

Duta Besar China untuk PBB mengirimkan surat kepada Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhano, Ghebreyesus terkait hal itu, Selasa (24/8/2021).

Pada surat itu, China meminta penelusuran tentang asal-usul Covid-19, dan penyelidikan transparan dengan akses penuh ke laboratorium Fort Detrick dan Universitas North Carlona (UNC) di AS.

Surat itu juga dilampirkan pada surat bersama yang ditandatangani lebih dari 25 juta netizen China kepada WHO yang menuntut penyelidikan ke laboratorium Fort Dertrick.

Baca Juga: Inggris Telah Evakuasi Lebih dari 13.000 Orang dari Afghanistan

Dikutip dari Global Times, ini pertama kalinya China meminta kepada WHO melalui jalur diplomatic untuk melakukan pemeriksaan asal usul virus Corona ke laboratorium Fort Detrick.

Langkah tersebut sebagai bukti konsistensi posisi China terhadap pencarian asal usul virus Corona.

Selain itu juga menjadi bukti penolakan China menjadi kambing hitam atas semua tuduhan yang dilakukan AS.

Perwakilan China untuk PBB, Chen Xu mengungkapkan dalam suratnya bahwa hipotesis penyebaran SARS-CoV-2 kepada populasi manusia disebabkan kebocoran di Institut Virologi Wuhan sangat tidak mungkin.

Menurutnya jika pandangan kebocoran lab tetap terbuka, laboratorium seperti Fort Detrick dan UNC, yang seharusnya menjadi subyek dari penyelidikan yang transparan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Senjata Kementreian Luar Negeri China, Fu Chong pada Rabu (25/8/2021), mengatakan bahwa measyarakat internasional memiliki kekhawatiran pada dua laboratorium itu.

Baca Juga: Ada Laporan Kontaminasi, Jepang Tunda Gunakan 1,63 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Moderna

Ia pun sekali lagi mendesak AS untuk tak mempolitisasi isu mengenai virus Corona.

“Mengkambinghitamkan China tak bisa menutupi AS. Jika AS terus menggembor-gemborkan teori kebocoran lab, maka mereka harus memberi contoh dan mengundang WHO menyelidiki Fort Detrick dan UNC,” kata Fu.

Fort Detrick adalah pusat kegiatan bio-militer AS, dimana Institut Penelitian Medis Angkatan Darat AS untuk Penyakit Menular (USAMRID), menjadi entites utama dan diketahui sebagai pusat penelitian tergelap pemerintah AS.

USAMRIID bekerja dengan tim Ralph Baric dari UNC, menerbuitkan hasil penelitian mereka dalam sebuah makalah yang menunjukkan bahwa pada awal tahun 2003, mereka telah memiliki kemampuan mensintesis dan memodifikasi virus Corona terkait SARS.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Global Times


TERBARU