Kepala Sistem Penjara Iran Benarkan Rekaman Video Penyiksaan Narapidana di Penjara Evin
Kompas dunia | 24 Agustus 2021, 15:36 WIBDUBAI, KOMPAS.TV - Kepala sistem penjara nasional Iran pada hari Selasa memastikan dan mengakui video penyiksaan di penjara Evin yang konon diperoleh oleh kelompok peretas adalah nyata. Dia juga mengatakan bertanggung jawab dan meminta maaf atas "perilaku yang tidak dapat diterima" dari jajarannya, seperti dilansir Arab News, Selasa, (24/08/2021)
Pernyataan Kepala sistem penjara nasional Iran, Mohammad Mehdi Hajjmohammadi, muncul satu hari setelah bagian dari video dan laporan tentang pelecehan dan penyiksaan narapidana di fasilitas penjara Evin di Teheran utara muncul ke publik.
Penjara tersebut terkenal menjadi tempat tahanan politik dan mereka yang memiliki hubungan dengan Barat, dan digunakan Iran sebagai alat tawar-menawar internasional.
Menulis di Twitter, Hajjmohammadi bersumpah untuk “menghindari terulangnya insiden pahit seperti itu serta menghadapi para pelakunya.”
“Saya meminta maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pemimpin Tertinggi yang terkasih, bangsa kita yang besar dan para petugas penjara yang mulia yang usahanya tidak akan diabaikan karena kesalahan orang lain," tulisnya.
Televisi pemerintah di Iran juga melaporkan pernyataan Hajjmohammadi. Hajjmohammadi belum memaparkan rencana untuk mengatasi berbagai pelanggaran di penjara Evin.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Iran Berlakukan Lockdown 6 Hari
Sejak dibangun tahun 1971 di bawah shah Iran, penjara tersebut telah mengalami serangkaian pelanggaran, dan hal itu terus berlanjut hingga ke pemerintahan Republik Islam Iran.
Setelah aparat Iran menindak para pengunjuk rasa usai pemilihan kembali Presiden garis keras Mahmoud Ahmadinejad tahun 2009, banyak dari pengunjuk rasa yang ditangkap berakhir di penjara Evin.
Anggota parlemen kemudian mendorong reformasi di Evin, menyusul laporan pelanggaran di penjara - yang menyebabkan pemasangan kamera sirkuit tertutup.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Associated Press/France24