Afghanistan 18 Kali Ganti Bendera, Mulai Gambar Mesjid dan Pedang hingga Panji Taliban
Kompas dunia | 23 Agustus 2021, 18:40 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Setelah menguasai Kabul, Taliban ingin mengganti bendera nasional Afghanistan dengan panji berwarna putih bertuliskan syahadat. Sepanjang sejarahnya, bendera Afghanistan ternyata kerap berganti sesuai pergantian rezim.
Sejak masih bernama Emirat Afghanistan, negara itu sudah berganti bendera setidaknya 18 kali dalam 100 tahun terakhir.
Bedanya, perubahan terakhir ini menyulut protes dari masyarakat anti-Taliban. Warga melakukan demonstrasi dengan mengibarkan bendera nasional Afghanistan sebagai bentuk perlawanan.
Protes itu adalah respons terhadap penggantian bendera Afghanistan dengan panji putih milik Taliban. Protes berlangsung di Jalalabad, distrik Daronta dan beberapa tempat di Provinsi Nangarhar, Kunar dan Khost.
Baca Juga: Ini 5 Pentolan Pemimpin Kelompok Taliban, Tokoh Kunci Kuasai Afghanistan
Berikut sejumlah bendera Afghanistan dan sejarah pergantiannya, dilansir dari Aljazeera:
1901-1919
Habibullah Khan menjadi pemimpin Emirat Afghanistan, tetapi negara itu berstatus protektorat atau dikontrol Inggris. Ia mengubah sedikit bendera hitam peninggalan ayahnya dengan emblem yang menunjukkan sebuah mesjid di atas dua pedang bersilang, dikelilingi oleh karangan bunga.
1921
Emirat Afghanistan merdeka sepenuhnya dari Inggris di bawah Pangeran Amanullah Khan. Bendera Afghanistan masih menampilkan mesjid di tengah embleml dan pedang bersilang. Amanullah mengganti karangan bunga dengan oktagram yang memancarkan sinar.
1926
Raja Amanullah mendeklarasikan Kerajaan Afghanistan. Ia mengumumkan beberapa kali perubahan bendera selama pemerintahannya.
Salah satunya, ia mengganti kembali oktagram dengan karangan bunga, menghilangkan gambar pedang dan mesjid makin menegaskan mihrab (ceruk sholat) yang menghadap ke Mekah.
Januari 1929
Amanullah melarikan diri dari pemberontakan dan memberikan mahkota pada adiknya yang lengser beberapa hari kemudian.
Pemimpin pemberontak, Habibullah Kalakani naik tahta dan mendeklarasikan Afghanistan menjadi emirat. Bendera berubah menjadi tiga warna yang mirip dengan bendera yang dikibarkan oleh pasukan Mongol pada abad ke-13.
Oktober 1929
Sepupu Amanullah, Mohammed Nadir Shah memimpin pemberontakan suku. Bendera berubah menjadi tiga warna, yaitu hitam simbol masa lalu, merah mewakili darah demi kebebasan, dan hijau untuk kemakmuran. Emblem masjid dan pedang bersilang dari Amanullah berada di tengah.
1933
Nadir dibunuh, putranya Mohammed Zahir menjadi raja. Dia mengumumkan bendera baru dengan warna hitam, merah, hijau tetap menjadi latar.
Baca Juga: Afghanistan Kian Mencekam, AS Perintahkan Penerbangan Komersil Bantu Evakuasi
Emblem oktagram diganti dengan gandum. Bagian tengah menampilkan gambar masjid berdasarkan bendera pertama kerajaan di tahun 1926 dengan tambahan tahun hijriah pemerintahannya.
1973
Sepupu Zahir, Mohammed Daoud Khan melakuka kudeta militer dan menjadikan Afghanistan sebuah republik. Daoud hanya menghapus tanggal dinasti Nadir dari bendera.
1974
Bendera Republik Afghanistan kembali berubah dari tiga warna vertikal menjadi horizontal. Mihrab masjid dan gandum diadaptasi dengan tambahan gambar elang. Gabungan logo baru itu tampil di sudut kiri atas.
1978
Daoud tewas dalam kudeta komunis, Nur Mohammad Taraki menjadi presiden. Bendera berubah seutuhnya menjadi merah dengan emblem baru di sudut kiri atas bertuliskan kata "Khalq" (rakyat) dikelilingi oleh gandum dan pita.
1979-1980
Hafizullah Amin memimpin pemberontakan dan membunuh Taraki pada September 1979. Uni Soviet melakukan invasi untuk "mendukung" rezim komunis pada bulan Desember.
Babrak Karmal menjadi presiden Afghanistan. Bendera dan emblem kembali berubah pada tahun 1980. Warna hitam, merah dan hijau tampil kembali.
Ada emblem baru, yaitu matahari terbit di atas mihrab di lapangan hijau dengan buku terbuka. Bintang komunis merah dan roda gigi yang mewakili industri berada di puncak karangan bunga gandum.
1986
Mohammad Najibullah menggantikan Karmal menjadi presiden dengan dukungan Soviet. Bendera kembali berubah dengan dihilangkannya bintang merah dan gambar buku yang dianggap menyimbolkan Manifesto Komunis.
April 1992
Tiga tahun setelah Soviet pergi, Mujahidin di bawah Ahmad Shah Massoud merebut Kabul. Pada bulan Juni, Burhanuddin Rabbani menjadi presiden sebuah negara Islam.
Baca Juga: China Imbau Warganya yang Berada di Afghanistan Menggunakan Pakaian dan Adat Istiadat Islam
Pada bulan Desember, bendera berubah dengan warna hijau, putih, dan hitam horizontal, seperti negara Muslim lainnya.
Emblem masjid Amanullah dan gandum Nadir kembali muncul dengan tambahan pedang yang melambangkan kemenangan Mujahidin mengelilinginya dan Syahadat berada di atasnya.
1994
Masyarakat tidak puas dengan pemerintahan Rabbani. Ada kudeta pada bulan Januari yang melemahkan pemerintah. Taliban muncul pada bulan Oktober, menjanjikan perdamaian dan merebut wilayah barat daya.
1996
Taliban merebut Kabul setelah dua tahun pertempuran, menyatakan Afghanistan sebagai negara emirat Islam.
Awalnya, Taliban menggunakan bendera putih polos. Lalu mereka menambahkan Syahadat yang ditulis dengan warna hitam pada 1997.
1997
Pada tahun 1997, pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden kembali ke Afghanistan dan berhubungan dekat dengan Mullah Omar, pemimpin Taliban.
September 2001
Teroris membajak dan menabrakkan empat pesawat komersial ke World Trade Center di New York, Pentagon dan lapangan Pennsylvania.
Amerika Serikat menuding al-Qaeda bersalah dan meminta Taliban menyerahkan Osama bin Laden dari Taliban. Taliban menyebut akan menyerahkannya pada negara netral.
Bersama Inggris, AS yang tak terima mulai menyerang Afghanistan pada bulan Oktober.
Baca Juga: Indonesia di Tengah Afghanistan dan Taliban, Tetap Jalin Hubungan Bilateral?
November 2001
Aliansi Utara anti-Taliban, termasuk keluarga Rabbani, merebut Kabul dari Taliban. Bendera dan emblem Rabbani kembali digunakan dengan tambahan Syahadat bewarna biru.
Taliban mundur dan mulaimelakukan gerilya panjang melawan pasukan Barat dan pemerintahan Afghanistan.
2002
Hamid Karzai naik menjadi presiden pemerintahan transisi dengan dukungan AS selama dua tahun. Bendera kembali menggunakan warna era Zahir dan lambang tahun 1992 tanpa gambar pedang.
Oktober 2004
Karzai menjadi presiden setelah pemilihan penuh sengketa. Afganistan dinyatakan sebagai Republik Islam. Ia kembali menjadi presiden pada 2009.
Agustus 2013
Menjelang akhir pemerintahan Karzai, ia sedikit mengganti bendera negara. Emblem tampil lebih besar, tumpang tindih dengan pita hitam dan hijau, dan beberapa detail ditambahkan.
September 2014
Ashraf Ghani menjadi presiden setelah dua putaran pemungutan suara dalam pemilihan penuh sengketa melawan saingannya, Abdullah Abdullah. Hal ini kembali terjadi pada September 2019.
Februari 2020
AS dan Taliban menandatangani “perjanjian untuk membawa perdamaian” ke Afghanistan setelah lebih dari 18 tahun perang.
2021
Pasukan AS dan NATO mulai menarik diri dari Afghanistan pada Juli, meninggalkan kekosongan kekuasaan yang memfasilitasi kemajuan Taliban. Pada bulan Agustus, Ghani melarikan diri dari Afghanistan. Taliban memperkenalkan kembali panji putih mereka.
Baca Juga: Mengenal Ahmad Massoud, Pemimpin Pejuang Anti-Taliban dan Putra Si Singa Panjshir
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Al Jazeera