> >

Lembah Panjshir, Tanah Tangguh Afghanistan yang Belum Ditaklukan Taliban, Begini Kondisinya

Kompas dunia | 23 Agustus 2021, 00:00 WIB
Seorang milisi berdiri bersama anggota pasukan pemerintah Afghanistan pada 19 Agustus 2021. Wakil Presiden Amrullah Saleh dan pemimpin milisi lokal Ahmad Massoud dilaporkan membentuk kembali kelompok perlawanan terhadap Taliban di Lembah Panjshir. (Sumber: AFP PHOTO/AHMAD SAHEL ARMAN)

Terselip di wilayah pegunungan, Lembah Panjshir memiliki sejarah panjang mengenai perlawanan dengan beberapa musuhnya selama 200 tahun.

Pada abad ke-19, ketika wilayah lain di Afghanistan diduduki Inggris, Lembah Panjshir berdiri perkasa dan tak tersentuh sendiri.

Lembah Panjshir, yang memiliki arti lima singa, juga terbukti menjadi tempat yang terlalu tangguh untuk ditaklukkan Uni Soviet selama invasi mereka di Afghanistan pada 1980-an.

Dalam kurun waktu itu, Uni Soviet mendapat perlawanan sengit dari para pejuang yang dipimpin oleh Ahmad Shah Massoud.

Baca Juga: Pemimpin Anti-Taliban Serukan Angkat Senjata, Mengaku Telah Siap dengan Kembalinya Taliban

Melansir TRT World, selama 10 tahun perang akibat invasi Uni Soviet di Afghanistan, Lembah Panjshir tetap tak terkalahkan.

Selanjutnya, antara 1996-2001, Lembah Panjshir pun menjadi markas pasukan yang dipimpin Ahmad Shah Massoud dala perlawanan terhadap Taliban.

Selama periode itu, Ahmad Shah Massoud menyatukan sejumlah faksi yang berbeda dan membentuk Aliansi Utara, yang menguasai wilayah utara Afghanistan dengan 30 persen populasi.

Akan tetapi, dua hari sebelum serangan 11 September 2001, Ahmad Shah Massoud terbunuh dan diduga pelakunya adalah Al Qaeda.

Kemudian, Lembah Panjshir tetap bertahan hingga akhirnya pasukan asing yang dipimpin AS menginvasi Afghanistan lalu menggulingkan Taliban dari tampuk kekuasaan.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : AFP/TRT World


TERBARU