Laporan Amnesty International Ungkap Kekejian Taliban Bantai Minoritas Hazara di Afghanistan
Kompas dunia | 21 Agustus 2021, 08:30 WIBLONDON, KOMPAS.TV – Taliban telah “membantai” dan secara keji menyiksa sejumlah warga minoritas Hazara di Afghanistan. Hal ini diungkap oleh kelompok hak asasi manusia (HAM) Amnesty International.
Melansir BBC pada Jumat (20/8/2021), sejumlah saksi telah memberikan laporan mengerikan tentang pembunuhan keji yang terjadi pada awal Juli lalu di provinsi Ghazni, Afghanistan itu.
Sejak merebut ibu kota Kabul pada Minggu (15/8/2021), Taliban berupaya menampilkan citra yang lebih moderat. Namun, menurut Amnesty International, insiden keji itu merupakan “indikator mengerikan” pemerintahan Taliban.
Komunitas Hazara merupakan kelompok etnik ketiga terbesar di Afghanistan. Mereka terutama mempraktikkan Islam Syiah, dan sejak lama menghadapi diskriminasi dan persekusi di bawah kaum Sunni Afghanistan dan Pakistan.
Dalam laporan yang diterbitkan pada Kamis (19/8/2021) itu, Amnesty International menyatakan, sembilan lelaki Hazara dibunuh antara tanggal 4 hingga 6 Juli di distrik Malistan di provinsi Ghazni di timur Afghanistan. Amnesty International mewawancarai sejumlah saksi mata dan meninjau bukti-bukti fotografis usai pembunuhan itu.
Baca Juga: Pilu, Ibu-Ibu Afghanistan yang Putus Asa Lemparkan Bayi Mereka pada Tentara Asing di Bandara Kabul
Sejumlah warga desa Mundarakht mengungkap, mereka melarikan diri ke pegunungan saat perang antara pasukan pemerintah dan gerilyawan Taliban meningkat. Saat beberapa warga kembali ke desa untuk mengambil makanan, Taliban telah menjarah rumah mereka dan menanti mereka.
Di tempat terpisah, sejumlah warga yang melintas melalui Mundarakht untuk pulang ke dusun mereka juga diserang.
Sebanyak total enam orang diduga ditembak Taliban. Beberapa dari mereka ditembak di bagian kepala, dan tiga warga lainnya disiksa hingga tewas.
Menurut laporan para saksi mata, seorang warga dicekik dengan syalnya miliknya sendiri hingga tewas. Otot lengannya juga dipotong. Mayat warga lainnya bahkan ditembak hingga koyak.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : BBC