Oknum Taliban Eksekusi Mati Perempuan yang Tak Pakai Burqa, Padahal Tegaskan Hormati Hak Mereka
Kompas dunia | 19 Agustus 2021, 19:46 WIBBaca Juga: Pemimpin Anti-Taliban Serukan Angkat Senjata, Mengaku Telah Siap dengan Kembalinya Taliban
Mereka juga berhasil menduduki Istana Kepresidenan dan membuat Presiden Ashraf Ghani kabur, dan dilaporkan kini berada di Uni Emirat Arab (UEA).
Banyak perempuan yang ketakutan setelah Taliban kembali menguasai Afghanistan, karena milisi itu kerap bersikap represif terhadap perempuan.
Taliban menegaskan, mereka kini berkomitmen untuk menegakkan hak-hak perempuan, namun berdasarkan Hukum Syariah.
Ketika Taliban berkuasa lebih dari 20 tahun lalu, mereka membuat hukum yang tak memperbolehkan perempuan di bawah 10 tahun sekolah dan bekerja. Perempuan juga dilarang tampil di depan publik tanpa ditemani kerabat pria.
Mereka juga memerintahkan perempuan untuk menggunakan burqa atau burkak.
Baca Juga: Berkelahi saat Teler, Pemabuk Ini Dapat Rp79 Miliar usai Tuntut Pemilik Bar, Alasannya Mengagetkan
Namun dalam pendudukan kali kedua, Taliban meminta perempuan untuk kembali bersekolah dan bekerja.
Mereka juga tak mewajibkan burkak, namun perempuan diharuskan menggunakan jilbab.
Meski begitu, ketakutan kembali berkuasanya Taliban membuat banyak warga Afghanistan memutuskan pergi dari negara itu.
Warga yang panik membanjiri Bandara Kabul dan sempat menimbulkan kerusuhan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Mirror/Fox News