> >

Warga Afghanistan Ramai-Ramai Turun ke Jalan Protes Taliban: Kukorbankan Nyawaku Demi Bendera Ini

Kompas dunia | 19 Agustus 2021, 00:10 WIB
Masyarakat Afghanistan membentangkan bendera nasional mereka sebagai bentuk perlawanan pada Taliban. Protes masyarakat melawan Taliban ini muncul di sejumlah provinsi pada Rabu (18/8/2021). (Sumber: AP Photo/Alberto Pezzali)

Aljazeera melaporkan, setidaknya 2 orang demonstran tewas akibat tembakan pasukan Taliban di bagian timur Kota Jalalabad. Sementara, 12 orang lainnya terluka.

Baca Juga: Minta Pemerintah Indonesia Tidak Buru-Buru Akui Taliban, Pengamat Beberkan Alasannya

Suara tembakan juga terdengar di pusat distrik Daronta, di luar Jalalabad saat warga mengibarkan bendera Afghanistan untuk menggantikan bendera Taliban.

Demonstrasi ini terjadi menjelang hari kemerdekaan Afghanistan dari Inggris pada 19 Agustus 1919.

Masyarakat berdemonstrasi di Jalalabad karena kota ini adalah tempat pertemuan tradisional untuk merayakan kemerdekaan Afghanistan.

“Sejak Taliban datang, mereka menyingkirkan bendera nasional Afghanistan dan menggantinya dengan bendera Taliban. Banyak orang tidak senang dengan itu,” lapor jurnalis Al Jazeera, Rob McBride.

Masyarakat di sejumlah provinsi pun melawan. Tak cuma itu, kerusuhan kembali terjadi di bandara Kabul, meski Taliban menjaga sekelilingnya.

Pasukan Taliban menggunakan kekerasan saat menghadapi masyarakat. Di Kabul saja, setidaknya 1 orang tewas akibat kekerasan pasukan Taliban.

Mengutip Associated Press, jurnalis lokal bernama Babrak Amirzada dan rekannya menjadi korban pemukulan oleh pasukan Taliban.

Di sisi lain, kubu milisi Aliansi Utara telah mengirim pesan perlawanan. Milisi ini dahulu bersekutu dengan Amerika Serikat (AS) melawan Taliban pada 2001.

Baca Juga: Sosok Wapres Afghanistan Amrullah Saleh Penantang Taliban, Selamat dari Bom hingga Direkrut CIA

Wakil Presiden Amrullah Saleh adalah salah satu tokoh dalam kubu Aliansi Utara ini. Pesan dari kubu ini menunjukkan keberadaan tokoh-tokoh oposisi.

Mereka berkumpul di Lembah Panjshir, satu-satunya provinsi yang belum jatuh ke tangan Taliban.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press/Al Jazeera/TOLO News


TERBARU