> >

Kisah Abdullah, Pemuda yang Dipaksa Berperang Lawan Pasukan Afghanistan oleh Taliban

Kompas dunia | 15 Agustus 2021, 22:42 WIB
Sejumlah warga yang melarikan diri dari wilayah utara Afghanistan akibat peperangan antara Taliban dan pasukan pemerintah, tampak berlindung di sebuah taman di Kabul, Afghanistan, Jumat (13/8/2021). (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)

Saat itu, pasukan pemerintah Afghanistan menyerang balik dengan marah.

“Tiga atau empat pemuda yang membawa senjata tertembak dan tewas saat tas punggung mereka meledak,” papar Abdullah.

“Seorang anggota Taliban terbunuh, yang lainnya kehilangan kaki dan tangan,” imbuhnya.

Ia melihat celah untuk melarikan diri saat setengah dari gerilyawan Taliban di kelompoknya terbunuh atau terluka.

Abdullah pun melempar senjatanya dan berlari pulang. Selama sekitar sejam, ia berlari hingga tiba di rumahnya.

“Saya terguncang,” akunya pada AFP.

Keluarga Abdullah sendiri tengah bersiap dalam pelarian mencari keselamatan di ibu kota Kabul saat Abdullah kembali. Mereka telah meminjam uang dan menggadaikan sejumlah barang-barang.

“Kami tak membawa apa pun. Kami bahkan menjual makanan kami,” terang Abdullah.

Baca Juga: Mazar-i-Sharif Jatuh ke Tangan Taliban, Diawali Penyerahan Diri Tentara Afghanistan

Setelah melalui perjalanan selama 15 jam, Abdullah, kedua orang tuanya, kakeknya, dan saudara-saudarinya pun tiba di Kabul. Sejak itu, mereka tidur di dalam tenda di sebuah taman di pinggiran utara Kabul. Barang-barang yang mereka bawa hanyalah barang-barang yang melekat di badan.  

Abdullah mengatakan, bekas hantaman para gerilyawan Taliban di perutnya masih menyebabkan sakit.

Ketika itu, kenangnya, mereka memukulinya dengan popor senjata saat Abdullah menolak dipaksa menjadi anggota baru Taliban.

Keluar dari Afghanistan kini menjadi mimpi Abdullah.

Namun, saat ia disandera oleh Taliban, ia sangat khawatir akan keselamatan keluarganya.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah

Sumber : AFP


TERBARU