Ayah Tersangka Pembunuh Noor Mukadam Diduga Berupaya Manipulasi Pembunuhan sebagai Perampokan
Kompas dunia | 13 Agustus 2021, 17:32 WIBSumber teman keluarga Jaffer yang lain menyebut, Zahir dihukum dan diasingkan lantaran menggunakan narkoba dan berperilaku tak menentu.
Baca Juga: Ini Motif Tersangka Pemenggalan Noor Mukadam yang Miliki 2 Kewarganegaraan
Lebih lanjut, tim penyidik mengungkap, tak ada komunikasi antara Zahir dan ayahnya sejak 8 Juli.
Setelah jeda selama 12 hari, Zahir menelepon ayahnya sekitar 4 jam sebelum pembunuhan itu terjadi.
Pada 20 Juli setelah pukul 3.30 sore, Zahir sempat menelepon ayahnya selama 18 menit, kemudian berbicara pada ibunya selama 23 menit.
Zakir sang ayah kemudian menelepon sejumlah kontak kenalannya, yang mencakup kepala perusahaan keamanan siber, perusahaan keamanan, dan sejumlah kenalan berpengaruh.
Tim penyidik mencatat, Zakir melakukan sekitar 24 komunikasi melalui telepon.
“Pada pukul 6.37 sore, Zahir juga menginformasikan ibunya bahwa sejumlah perampok masuk ke Rumah Jaffer. Mereka menyiksanya dan mencuri sejumlah lukisan antik dari dalam rumah. Ia menelepon ibunya dua kali selama 3 menit,” ungkap seorang teman keluarga Jaffer yang berkomunikasi dengan orang tua Zahir.
“Zahir lalu menelepon ibunya lagi pada pukul 6.42 sore selama 5 menit. Ia mengatakan pada ibunya bahwa ia melawan para perampok dan berhasil membunuh salah satu dari mereka,” ujar teman keluarga Jaffer yang pula menolak diidentifikasi.
Usai telepon itu, kedua orang tua Zahir mencari bantuan pada perusahaan keamanan Phoenix Security pada pukul 7.09 malam.
Menurut tim penyidik, pembunuhan Noor terjadi antara pukul 6.30 – 7.30 malam pada 20 Juli.
Ibunda Zahir juga sempat menelepon kepala perusahaan Sistem Keamanan Informasi Trillium pada pukul 7.12 malam.
Baca Juga: Saat Disekap Sebelum Tewas Dipenggal, Noor Sempat Meminta Ibunya Mengirimkan Sejumlah Uang
Lebih lanjut tim penyidik mengungkap, Zakir dan Asmat berbicara selama 10 kali pada kepala sebuah perusahaan keamanan antara pukul 7 – 11.30 malam setelah insiden pembunuhan itu.
Keduanya meminta bantuan sang kepala perusahaan keamanan untuk menangani kasus pembunuhan itu.
Namun, hal itu dibantah oleh perusahaan keamanan yang disebut-sebut sempat dikontak oleh Zakir dan Asmat.
“Itu temuan palsu. Apa pun yang mereka katakan itu tidak benar, saya tak punya keterlibatan apa pun dengan kasus pembunuhan ini,” tukas sang kepala perusahaan keamanan.
Pada pukul 10.35 malam, Asmat ibunda Zahir menelepon Markas Kepolisian Islamabad. Ia berbicara dengan polisi selama 5 menit.
Namun, masih belum jelas apa tepatnya yang dikatakan Asmat pada polisi.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Geo News/The News