Rusia akan Bercocok Tanam di Modul Penelitian Nauka Stasiun Luar Angkasa ISS
Kompas dunia | 10 Agustus 2021, 23:32 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Eksperimen Vitacycle-T yang melibatkan tanaman dalam skala industri akan dilakukan di modul penelitian Nauka (Ilmu Pengetahuan) Rusia di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS. Hal ini diungkapkan Kepala Laboratorium Biomedis di Institute of Biomedical Problems dalam Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia Yuri Smirnov kepada TASS, Senin (09/08/2021) waktu Moskow.
"Eksperimen Vitacycle-T berambisi menciptakan rumah kaca untuk menanam tanaman dalam skala industri (di luar angkasa)" kata peneliti Rusia.
Menurutnya, sebuah rumah kaca luar angkasa, yang bentuknya menyerupai siput, akan dikirim ke pos orbit stasiun luar angkasa ISS untuk melakukan percobaan itu.
"Seorang kosmonot akan menanam benih pada sebuah strip di rumah kaca pada interval tertentu. Dia kemudian akan memutar drum dan meletakkan strip berikutnya setelah waktu tertentu. Para kosmonot akan dapat mengumpulkan panen pada periode tertentu. Selama percobaan pertama, yang akan ditanam adalah kubis Napa," jelas Smirnov.
Beberapa tanaman hasil budidaya itu akan dikirim ke Bumi untuk dipelajari, tambahnya.
"Tentu saja, tidak ada yang akan melarang kosmonot menggunakan panen yang dikumpulkan selama penerbangan luar angkasa untuk menambah nutrisi mereka," ahli menekankan.
Baca Juga: Antisipasi Taliban, Militer China dan Rusia Gelar Latihan Perang Gabungan di Barat-Laut China
Di masa depan, kosmonot Rusia akan dapat menanam biji-bijian, tanaman polong-polongan, dan tomat kerdil, katanya.
Laboratorium penelitian multiguna Nauka terbaru Rusia diluncurkan dari pelabuhan antariksa Baikonur pada 21 Juli. Modul itu merapat dengan pos orbit pada 29 Juli.
Modul laboratorium multi-fungsi Nauka melaksanakan program penelitian dan eksperimen terapan Rusia. Dengan peluncuran modul penelitian Nauka ke orbit, segmen Stasiun Luar Angkasa Internasional Rusia akan menerima ruang tambahan untuk melengkapi tempat kerja, menyimpan kargo, serta menampung peralatan regenerasi air dan oksigen.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/TASS