> >

Kota di Kolombia Habis Kesabaran, Warga Penolak Vaksinasi Covid-19 Harus Isoman atau Penjara

Kompas dunia | 3 Agustus 2021, 06:24 WIB
Seorang pria menunjukkan sertifikat vaksinasi setelah menerima dosis vaksin Sinovac Covid-19 di Sumapaz, zona pedesaan Bogota pada 29 Juli 2021 (Sumber: Leonardo Munoz/AFP via France24)

BOGOTA, KOMPAS.TV - Pemerintah kota Sucre di Kolombia kehabisan kesabaran dengan orang-orang yang menolak vaksinasi Covid-19. Sikap tegas pun diambil dengan memerintahkan mereka untuk tinggal di rumah atau menghadapi denda, bahkan risiko penjara.

"Kita harus mengambil sikap tegas sebagai pemimpin. Setiap orang harus divaksinasi, jika tidak, mereka tidak bisa beredar di kotamadya Sucre," kata Wali Kota Elvira Julia Mercado di Blu Radio seperti dikutip France24, Selasa, (08/03/2021).

Mercado mengeluarkan perintah untuk tinggal di rumah selama delapan hari bagi orang-orang yang belum divaksinasi meskipun pemerintah kota memiliki dosis yang cukup untuk mengimunisasi semua 28.000 penduduknya.

Sejauh ini, hanya 10.000 orang yang memilih untuk menjalani vaksinasi, kata Mercado, menyalahkan berita palsu.

"Ada agama yang mengajarkan untuk enggan menjalani vaksinasi, anak muda yang dikatakan tidak akan diijinkan untuk minum-minum. Yang lain dikatakan mereka dua tahun lagi akan mati, dan ada juga yang terpengaruh bahwa vaksinnya adalah kerjaan kaum antikristus," katanya Mercado menceritakan berbagai alasan yang disebutkan warga penolak vaksinasi Covid-19.

Di bawah keputusan tersebut, orang yang tidak divaksinasi hanya boleh meninggalkan rumah untuk mengakses layanan kesehatan atau untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19

Baca Juga: 17 Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti Ditangkap, Ada Warga Negara AS dan Mantan Tentara Kolombia

Seorang perawat menyiapkan suntikan vaksin COVID-19 di sebuah lokasi vaksinasi di Santiago, Chile, pada 25 Maret 2021. (Sumber: Xinhua/Jorge Villegas)

Semua warga kota harus menunjukkan kartu vaksin untuk mengakses supermarket, bar, diskotik, restoran, bank, dan toko.

Mereka yang menentang tindakan tersebut berisiko didenda setara dengan 260 dollar AS, dan pelanggar berulang atau residivis dapat di penjara.

Tindakan itu akan ditinjau dalam waktu delapan hari, berdasarkan situasi epidemi saat itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU