> >

Kasus Covid-19 di Tokyo Tembus 4.058 Kasus, Sejumlah Atlet Dilaporkan Langgar Pembatasan

Kompas dunia | 1 Agustus 2021, 07:01 WIB
Seorang pesepeda tampak melintas di dekat Kompleks Kampung Atlet pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang. Foto diambil pada 15 Juli 2021. (Sumber: AP Photo/Jae C. Hong, File)

TOKYO, KOMPAS.TV – Kasus penularan Covid-19 baru di kota tuan rumah Olimpiade, Tokyo, dilaporkan menembus rekor hingga 4.058 kasus pada Sabtu (31/7/2021). Jumlah ini melampaui rekor sebelumnya yang mencapai 4.000 kasus selama Olimpiade Tokyo berlangsung.

NHK melaporkan, total kasus secara nasional mencapai 12.341 kasus per Sabtu (31/7/2021) pukul 6.30 malam waktu setempat. Jumlah ini naik 15 persen dari kasus harian sebelumnya.

Rekor tertinggi kasus penularan ini terjadi sehari setelah Jepang memutuskan untuk memperpanjang Status Keadaan Darurat di tiga prefektur dekat Tokyo dan prefektur di barat Osaka hingga akhir Agustus mendatang.

Melansir Al Jazeera, langkah-langkah darurat akan tetap diberlakukan hingga Olimpiade usai dan Paralimpiade dimulai pada 24 Agustus.

Baca Juga: Perkenalkan Muamar Qadafi, Pelatih Asal Solo yang Bantu Kevin Cordon Lolos Semifinal Olimpiade Tokyo

Di tengah kekhawatiran akan meningkatnya kasus Covid-19, penyelenggara Olimpiade Tokyo menyatakan pada Sabtu (31/7/2021) bahwa mereka telah mencabut akreditasi sejumlah atlet karena meninggalkan Kampung Atlet untuk berjalan-jalan. Para penghuni Kampung Atlet dilarang keluar kompleks untuk tujuan yang tak berhubungan dengan Olimpiade – seperti berjalan-jalan – sebagai antisipasi penyebaran virus corona.

Penyelenggara Olimpiade tidak mengungkap berapa banyak atlet yang akreditasinya dicabut, atau memerinci apakah pelanggaran itu dilakukan oleh atlet atau non-atlet, atau kapan pelanggaran itu terjadi.

Sementara itu, pihak berwenang memperingatkan bahwa kasus penularan Covid-19 harian di Tokyo bisa menembus 4.500 kasus dalam dua pekan ke depan.

Pemerintah Jepang bergantung pada kerja sama warga dalam meredam penyebaran Covid-19. Jam malam yang ketat tak pernah diberlakukan di Jepang sejak pandemi dimulai tahun lalu.

Baca Juga: Gara-gara Pasang Foto "Jelek" Atletnya di Olimpiade Tokyo, China Kecam Media Barat

Pemerintah Jepang berulang kali mendesak warganya untuk tetap tinggal di rumah dan menonton Olimpiade di televisi. Sebagai tambahan, pemerintah juga terus menyerukan kaum muda untuk divaksin, mengingat mayoritas lansia Jepang di atas 65 tahun telah divaksin.

Dibandingkan banyak negara lain, Jepang terbilang mampu menekan kasus dan kematian akibat Covid-19 hingga rendah. Namun, menurut Kementerian Kesehatan Jepang, kini tingkat rata-rata penularan Covid-19 selama sepekan menanjak hingga 28 kasus per 100.000 orang secara nasional dan 88 kasus per 100.000 orang di Tokyo.  

Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah

Sumber : AL Jazeera


TERBARU